Mendayung Sampan Membentangkan Fondasi 11 dengan mudah bisa dikontrol dan dipelintir sekehendak penguasa Organisasi politik maupun ekonomi dan asosiasi tidak lebih dari seonggok kayu bakar yang terikat tali yang dengan mudah diapakan menurut kehendak dalang Pada saat yang sama Islam sebagai kelompok yang paling besar di dalam masyarakat dan secara hakiki memiliki komitmen yang kuat terhadap kemanusiaan sedang terancam oleh rekayasa penguasa yang terus menerus untuk memperkuat dirinya Begitulah diktator Soeharto dengan dukungan militer merekayasa dan memanipulasi Islam untuk memperpanjang dan memperkuat kekuasaannya Yang lebih menyedihkan adalah bahwa hal itu terjadi bukan hanya pada tingkat organisasi dan perilaku politik tetapi juga pada tingkat pemahaman dan wacana yang dikembangkan Pengembangan intelektual dan gerakan agama praktis mengacu pada kehendak Soeharto Muncullah organisasi ICMI Ikatan Cendekiawan Muslim seIndonesia yang praktis di bawah ketiak Soeharto yang korup ketika itu Sebagai sebuah organisasi cendekiawan tragedi seperti itu tidak boleh dilupakan dan pengalaman yang haram untuk diulang Kami berpikir bahwa gerakan demokrasi dan penegakan HAM HAR dengan melakukan gerakan organisasi atau gerakan rakyatapalagi di saat agama sebagai alat ampuh oleh kekuasaanmelalui agama adalah sama dengan membenturkan kepala ke tembok besar atau akan terkooptasi oleh kekuasaan seperti ICMI itu Maka sosialisasi wacana adalah pilihan strategis untuk membentangkan fondasi bagi pengembangan demokrasi dan HAM HAR Tidak mudah memang Secara politik kami harus kucing kucingan dengan penguasa apalagi tempat penyelenggaraan halqah pada umumnya di daerah daerah relatif terpencil di mana pemerintah daerah biasanya jauh lebih represif dibanding penguasa pusat Secara resmi penyelenggaraan pertemuan di masa Orde Baru dipersyaratkanMendayung Sampan Membentangkan Fondasi 11 dengan mudah bisa dikontrol dan dipelintir sekehendak penguasa Organisasi politik maupun ekonomi dan asosiasi tidak lebih dari seonggok kayu bakar yang terikat tali yang dengan mudah diapakan menurut kehendak dalang Pada saat yang sama Islam sebagai kelompok yang paling besar di dalam masyarakat dan secara hakiki ...memiliki komitmen yang kuat terhadap kemanusiaan sedang terancam oleh rekayasa penguasa yang terus menerus untuk memperkuat dirinya Begitulah diktator Soeharto dengan dukungan militer merekayasa dan memanipulasi Islam untuk memperpanjang dan memperkuat kekuasaannya Yang lebih menyedihkan adalah bahwa hal itu terjadi bukan hanya pada tingkat organisasi dan perilaku politik tetapi juga pada tingkat pemahaman dan wacana yang dikembangkan Pengembangan intelektual dan gerakan agama praktis mengacu pada kehendak Soeharto Muncullah organisasi ICMI Ikatan Cendekiawan Muslim seIndonesia yang praktis di bawah ketiak Soeharto yang korup ketika itu Sebagai sebuah organisasi cendekiawan tragedi seperti itu tidak boleh dilupakan dan pengalaman yang haram untuk diulang Kami berpikir bahwa gerakan demokrasi dan penegakan HAM HAR dengan melakukan gerakan organisasi atau gerakan rakyatapalagi di saat agama sebagai alat ampuh oleh kekuasaanmelalui agama adalah sama dengan membenturkan kepala ke tembok besar atau akan terkooptasi oleh kekuasaan seperti ICMI itu Maka sosialisasi wacana adalah pilihan strategis untuk membentangkan fondasi bagi pengembangan demokrasi dan HAM HAR Tidak mudah memang Secara politik kami harus kucing kucingan dengan penguasa apalagi tempat penyelenggaraan halqah pada umumnya di daerah daerah relatif terpencil di mana pemerintah daerah biasanya jauh lebih represif dibanding penguasa pusat Secara resmi penyelenggaraan pertemuan di masa Orde Baru dipersyaratkan