Media massa memang bukan tuntunan hidup tapi tidak dapat dipungkiri lagi jika media massa menjadi bagian hidup bahkan tanpa disadari terkadang isi media massa mampu memprovokasi hati manusia untuk intim dengannya Tidak ada yang salah dalam hal ini sepanjang isi media yang beragam itu sehat Ibarat mengonsumsi makanan akal budi dan hati nurani manusia juga membutuhkan makanan yang kandungan nilai kemanusiaan dan kebudayaannya tinggi sehingga mampu untuk kebutuhan interaksi sosial manusia yang ideal Ketika media menjadi bagian kehidupan manusia Maka sudah sepatutnya media massa mentransformasikan nilai kemanusiaan dan nilai kebudayaan yang luhur Sekarang hal ini seolah menjadi utopia ketika melihat tindak tanduk media massa yang mengejar profit baik itu materi serta keuntungan buat pencitraan atau penanaman idealisme tertentu Pemilik media massa tidak lagi berkutat dan mengonsep visinya untuk menyehatkan masyarakat Mereka lebih senang memantau rating sebagai aset keuntungan dan menjadikannya Tuhan sebagai pijakan dalam mengemas isi medianya Segala bentuk media massa cetak ataupun elektronik serta semua format program acara vi mulai dari drama nondrama bahkan berita pun bermuara pada pencapaian keuntungan Seolah mengabdi atas kepentingan khalayak namun isinya malah jauh dari kepentingan apalagi kebutuhan masyarakat Kebutuhan khalayak hanya dijadikan jargon dan sebatas pemanis dalam visi dan misi media tapi nihil dalam implementasi Kenyataannya media massa sebatas memberikan apa yang kita mau what we want tapi bukan apa yang kita butuhkan what we need Apa pun ditempuh media untuk meraih profit sebanyaknya bila perlu mengabaikan etika bahkan regulasi penyiaran Media massa memang bukan tuntunan hidup tapi tidak dapat dipungkiri lagi jika media massa menjadi bagian hidup bahkan tanpa disadari terkadang isi media massa mampu memprovokasi hati manusia untuk intim dengannya Tidak ada yang salah dalam hal ini sepanjang isi media yang beragam itu sehat Ibarat mengonsumsi makanan akal budi dan ...hati nurani manusia juga membutuhkan makanan yang kandungan nilai kemanusiaan dan kebudayaannya tinggi sehingga mampu untuk kebutuhan interaksi sosial manusia yang ideal Ketika media menjadi bagian kehidupan manusia Maka sudah sepatutnya media massa mentransformasikan nilai kemanusiaan dan nilai kebudayaan yang luhur Sekarang hal ini seolah menjadi utopia ketika melihat tindak tanduk media massa yang mengejar profit baik itu materi serta keuntungan buat pencitraan atau penanaman idealisme tertentu Pemilik media massa tidak lagi berkutat dan mengonsep visinya untuk menyehatkan masyarakat Mereka lebih senang memantau rating sebagai aset keuntungan dan menjadikannya Tuhan sebagai pijakan dalam mengemas isi medianya Segala bentuk media massa cetak ataupun elektronik serta semua format program acara vi mulai dari drama nondrama bahkan berita pun bermuara pada pencapaian keuntungan Seolah mengabdi atas kepentingan khalayak namun isinya malah jauh dari kepentingan apalagi kebutuhan masyarakat Kebutuhan khalayak hanya dijadikan jargon dan sebatas pemanis dalam visi dan misi media tapi nihil dalam implementasi Kenyataannya media massa sebatas memberikan apa yang kita mau what we want tapi bukan apa yang kita butuhkan what we need Apa pun ditempuh media untuk meraih profit sebanyaknya bila perlu mengabaikan etika bahkan regulasi penyiaran