Abah Emak Ini adalah ijabah atas doamuIni adalah inginku di masa remajaMimpi yang kau sematkan kala aroma Baitullah masih melekat di jubah dan gamis putihmu Pada igal yang melingkar indah di kepalamu Igal hitam yang kau pasangkan di kepalaku ketika qatam Quran di ijab kabulkuKala kalam ilahi masih terdengar sumbang dari mulut mulut kecil kamiAbah Emak Aku rindu tatapmu yang diamAku rindu petuah dan amanahmu duluInilah inginmu waktu ituMengikuti jejakmuMemenuhi panggilan Nya Menyempurnakan iman IslamLewat lambaian tanganmu di Jabal Rahmah kau serukan namaku kau panggil aku dalam rangkaian doa di MultazamDan Dia mendengar segala pinta Kini saatnya tiba anakmu merangkai pengakuan dosaAtas segala kilaf dan alpaDi Baitullah di antara batu hitam dan pintu ka rsquo bah Nya di antara para insan yang menghiba pinta Ini nyata Bukan mimpi kemarin Bukan asa masa remaja dengan pita rambut warna warni sebagai tanda cinta Ini kisah yang diijabah dan pinta yang jadi sempurnaTanah haram telah menghalalkan jejakku menapakinya Menikmati setiap langkah dalam masa yang tak lamaAku menggesa pinta sekuat daya setinggi upaya seberapa bisa Harap menggunung setinggi Jabal Nur semegah Jabal Rahmah Aku mendakinya dengan segenap pinta tak berujungDengan segenap pengakuan dosa tak bertepiAku luluh lantak dalam derai penyesalan panjangDalam isak tangis tertahan meruah dalam sujud diam Abah Emak Aku telah bersengaja mengukir rindumu pada dinding baitullahdinding batu tanpa jendela yang dipuja pujaAku menyaksikan senyum merekah di balik kiswahnyaitulah senyummu AbahAku melihat telapak tangan melambai dan mengusap ubun ubunkuItulah telapak tanganmu EmakAbah Emak Kabah padakubegitu dekat dan aku memeluknya dalam rengkuhan rindumu dan tangan Nyaseperti dulu di waktumu35 tahun berlalu Sebagaimana dulu ketika kau lambaikan jemarimu memanggil manggil dan menyeru namaku begitu pula kupanggil dan kuserukan nama nama buah hatikurindu yang sama ingin dan pinta yang sama berharap Dia menjemputnya menyambutnya suatu ketika menjadi tamu Nya kembali merengkuhnya Seperti saat dulu Seperti saat ini Ingin masa ini kembali lagi Kembali lagi lagi dan lagi Abah Emak Ini adalah ijabah atas doamuIni adalah inginku di masa remajaMimpi yang kau sematkan kala aroma Baitullah masih melekat di jubah dan gamis putihmu Pada igal yang melingkar indah di kepalamu Igal hitam yang kau pasangkan di kepalaku ketika qatam Quran di ijab kabulkuKala kalam ilahi masih terdengar sumbang ...dari mulut mulut kecil kamiAbah Emak Aku rindu tatapmu yang diamAku rindu petuah dan amanahmu duluInilah inginmu waktu ituMengikuti jejakmuMemenuhi panggilan Nya Menyempurnakan iman IslamLewat lambaian tanganmu di Jabal Rahmah kau serukan namaku kau panggil aku dalam rangkaian doa di MultazamDan Dia mendengar segala pinta Kini saatnya tiba anakmu merangkai pengakuan dosaAtas segala kilaf dan alpaDi Baitullah di antara batu hitam dan pintu ka rsquo bah Nya di antara para insan yang menghiba pinta Ini nyata Bukan mimpi kemarin Bukan asa masa remaja dengan pita rambut warna warni sebagai tanda cinta Ini kisah yang diijabah dan pinta yang jadi sempurnaTanah haram telah menghalalkan jejakku menapakinya Menikmati setiap langkah dalam masa yang tak lamaAku menggesa pinta sekuat daya setinggi upaya seberapa bisa Harap menggunung setinggi Jabal Nur semegah Jabal Rahmah Aku mendakinya dengan segenap pinta tak berujungDengan segenap pengakuan dosa tak bertepiAku luluh lantak dalam derai penyesalan panjangDalam isak tangis tertahan meruah dalam sujud diam Abah Emak Aku telah bersengaja mengukir rindumu pada dinding baitullahdinding batu tanpa jendela yang dipuja pujaAku menyaksikan senyum merekah di balik kiswahnyaitulah senyummu AbahAku melihat telapak tangan melambai dan mengusap ubun ubunkuItulah telapak tanganmu EmakAbah Emak Kabah padakubegitu dekat dan aku memeluknya dalam rengkuhan rindumu dan tangan Nyaseperti dulu di waktumu35 tahun berlalu Sebagaimana dulu ketika kau lambaikan jemarimu memanggil manggil dan menyeru namaku begitu pula kupanggil dan kuserukan nama nama buah hatikurindu yang sama ingin dan pinta yang sama berharap Dia menjemputnya menyambutnya suatu ketika menjadi tamu Nya kembali merengkuhnya Seperti saat dulu Seperti saat ini Ingin masa ini kembali lagi Kembali lagi lagi dan lagi