Nomenklatur CONTEMPT OF COURT atau Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan mempunyai dua arti Dalam arti luas diartikan sebagai kejahatan terhadap penyelenggaraan peradilan Crimes Against Administration of Justice dalam arti sempit diartikan sebagai kejahatan penghinaan pelecehan merendahkan pengadilan Contempt of Court Dua arti substansi Contempt of Court ini dibahas secara intensif dalam 5 lima Bab sebagai berikut Bab I Pendahuluan A Pendahuluan B Ruang Lingkup Contempt of Court C Delik delik dalam KUHP yang dapat digolongkan sebagai delik terhadap penyelenggaraan peradilan Contempt of Court Bab II Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan dalam KUHP Indonesia A Uraian Umum B Perincian Rumusan Delik Bab III Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan dalam KUHP Negara Lain A KUHP Federasi Jerman B KUHP Federasi Rusia C KUHP Thailand D KUHP Jepang E KUHP Swedia F KUHP RRC G KUHP Malaysia H KUHP Singapura I KUHP Brunei J KUHP Pakistan Bab IV Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan dalam Rancangan KUHP Indonesia Bab V Kesimpulan Nomenklatur CONTEMPT OF COURT atau Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan mempunyai dua arti Dalam arti luas diartikan sebagai kejahatan terhadap penyelenggaraan peradilan Crimes Against Administration of Justice dalam arti sempit diartikan sebagai kejahatan penghinaan pelecehan merendahkan pengadilan Contempt of Court Dua arti substansi Contempt of Court ini dibahas secara intensif dalam 5 ...lima Bab sebagai berikut Bab I Pendahuluan A Pendahuluan B Ruang Lingkup Contempt of Court C Delik delik dalam KUHP yang dapat digolongkan sebagai delik terhadap penyelenggaraan peradilan Contempt of Court Bab II Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan dalam KUHP Indonesia A Uraian Umum B Perincian Rumusan Delik Bab III Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan dalam KUHP Negara Lain A KUHP Federasi Jerman B KUHP Federasi Rusia C KUHP Thailand D KUHP Jepang E KUHP Swedia F KUHP RRC G KUHP Malaysia H KUHP Singapura I KUHP Brunei J KUHP Pakistan Bab IV Kejahatan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan dalam Rancangan KUHP Indonesia Bab V Kesimpulan