Buku ini memuat narasi dan refleksi atas karya kerasulan para anggota Serikat Yesus dalam menanggapi tantangan seputar relasi dan perjumpaan dengan kaum Muslim di Indonesia sejak masa lalu katakan saja mulai Romo van Lith SJ hingga sekarang Di dalamnya terjabarkan juga beberapa model pendekatan yang telah ditempuh oleh para Yesuit dari aneka bidang karya formasi atau pembinaan intelektual kemasyarakatan sosial pendidikan paroki dan komunitas basis retret dan spiritualitas komunikasi dan audio visual dalam menyikapi kebersamaan hidup guna merealisasikan dialog antarumat beriman khususnya dengan kaum Muslim di tengah iklim kemajemukan di Indonesia Secara umum dinamika relasi dan pendekatan yang ditempuh oleh para anggota Serikat Yesus dengan kaum Muslim di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu sikap mau berjalan sendiri sendiri berjalan bersama lewat kajian tekstual berjalan bersama secara kontekstual dengan arah hendak saling belajar Melalui narasi dan refleksi yang termuat dalam buku ini baik lewat hal hal yang mendukung maupun yang menantang diharapkan agar karya kerasulan seputar dialog atau perjumpaan antarumat beriman di Indonesia pada umumnya dan antara umat Kristiani serta umat Muslim pada khususnya dapat semakin berkembang dan berbuah secara positif Dalam kerangka ini peran para Yesuit memang perlu mendapat perhatian mengingat sejak St Ignatius Loyola Yesuit telah menampakkan perhatian yang konsisten untuk terus mau bersentuhan dengan dunia Islam atau meminjam kata kata dari tokoh akademisi Muslim Indonesia Ibu Prof Syafaatun Almirzanah Ph D D Min dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada dasarnya Islam telah bersarang atau tertanam sebagai bagian dari DNA Yesuit Buku ini disusun dalam rangka perayaan 50 tahun Serikat Yesus Provinsi Indonesia dan 500 tahun pertobatan pendiri Serikat Yesus St Ignatius Loyola untuk mendukung upaya penyemaian nilai dialog keterbukaan dan penghargaan akan perbedaan demi terbangunnya persaudaraan sejati di negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia ini Tidak dapat dimungkiri nilai nilai tersebut menjadi sesuatu yang signifikan dan sekaligus mendesak untuk terus dibangun oleh para Yesuit dan kolega mereka serta tentu saja oleh seluruh kaum beriman di Indonesia Buku ini memuat narasi dan refleksi atas karya kerasulan para anggota Serikat Yesus dalam menanggapi tantangan seputar relasi dan perjumpaan dengan kaum Muslim di Indonesia sejak masa lalu katakan saja mulai Romo van Lith SJ hingga sekarang Di dalamnya terjabarkan juga beberapa model pendekatan yang telah ditempuh oleh para Yesuit dari ...aneka bidang karya formasi atau pembinaan intelektual kemasyarakatan sosial pendidikan paroki dan komunitas basis retret dan spiritualitas komunikasi dan audio visual dalam menyikapi kebersamaan hidup guna merealisasikan dialog antarumat beriman khususnya dengan kaum Muslim di tengah iklim kemajemukan di Indonesia Secara umum dinamika relasi dan pendekatan yang ditempuh oleh para anggota Serikat Yesus dengan kaum Muslim di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu sikap mau berjalan sendiri sendiri berjalan bersama lewat kajian tekstual berjalan bersama secara kontekstual dengan arah hendak saling belajar Melalui narasi dan refleksi yang termuat dalam buku ini baik lewat hal hal yang mendukung maupun yang menantang diharapkan agar karya kerasulan seputar dialog atau perjumpaan antarumat beriman di Indonesia pada umumnya dan antara umat Kristiani serta umat Muslim pada khususnya dapat semakin berkembang dan berbuah secara positif Dalam kerangka ini peran para Yesuit memang perlu mendapat perhatian mengingat sejak St Ignatius Loyola Yesuit telah menampakkan perhatian yang konsisten untuk terus mau bersentuhan dengan dunia Islam atau meminjam kata kata dari tokoh akademisi Muslim Indonesia Ibu Prof Syafaatun Almirzanah Ph D D Min dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada dasarnya Islam telah bersarang atau tertanam sebagai bagian dari DNA Yesuit Buku ini disusun dalam rangka perayaan 50 tahun Serikat Yesus Provinsi Indonesia dan 500 tahun pertobatan pendiri Serikat Yesus St Ignatius Loyola untuk mendukung upaya penyemaian nilai dialog keterbukaan dan penghargaan akan perbedaan demi terbangunnya persaudaraan sejati di negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia ini Tidak dapat dimungkiri nilai nilai tersebut menjadi sesuatu yang signifikan dan sekaligus mendesak untuk terus dibangun oleh para Yesuit dan kolega mereka serta tentu saja oleh seluruh kaum beriman di Indonesia