Sinopsis Buku: "Yang Tak Dapat Dilakukan Hukum Taurat" Buku ini membahas pentingnya hukum Taurat dalam konteks iman Kristen, khususnya dalam Perjanjian Baru. Penulis menjelaskan bahwa hukum Taurat bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan oleh umat Allah, melainkan merupakan pedoman yang memberikan kehidupan berkualitas dan keselamatan rohani. Dalam buku ini, hukum Taurat dianggap sebagai sarana untuk mengenali kelemahan manusia dan mengakui bahwa hanya kasih karunia Allah yang mampu menyelamatkan. Penulis mengambil referensi dari kitab Ulangan 30:11-14 dan Roma 10:5-8, yang menekankan bahwa Firman Tuhan dekat dan mudah dicapai, tidak terletak di langit atau di seberang laut, melainkan di dalam hati dan mulut manusia. Dengan memahami makna ini, umat percaya dapat melihat bahwa hukum Taurat bukan sekadar aturan yang harus dipatuhi, tetapi juga alat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan. Selain itu, buku ini juga menjelaskan bahwa hukum Taurat yang disempurnakan dalam Perjanjian Baru, yaitu kesucian Allah, menjadi dasar bagi keanggotaan dalam Kerajaan Allah. Dengan mematuhi hukum Taurat, orang percaya dapat hidup dalam keterbukaan dan keselamatan, sebagaimana yang dijanjikan oleh Yesus Kristus. Buku ini juga mengingatkan bahwa meskipun manusia sering gagal, Tuhan tetap memberikan jalan bagi pemulihan dan pengampunan melalui kasih karunia-Nya. Dengan demikian, buku ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran hukum Taurat dalam kehidupan iman, serta menggambarkan hubungan antara hukum, kasih, dan keselamatan yang diberikan oleh Allah.
Sinopsis Buku: \"Yang Tak Dapat Dilakukan Hukum Taurat\" Buku ini membahas pentingnya hukum Taurat dalam konteks iman Kristen, khususnya dalam Perjanjian Baru. Penulis menjelaskan bahwa hukum Taurat bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan oleh umat Allah, melainkan merupakan pedoman yang memberikan kehidupan berkualitas dan keselamatan rohani. Dalam buku ini, hukum Taurat dianggap sebagai sarana untuk mengenali kelemahan manusia dan mengakui bahwa hanya kasih karunia Allah yang mampu menyelamatkan. Penulis mengambil referensi dari kitab Ulangan 30:11-14 dan Roma 10:5-8, yang menekankan bahwa Firman Tuhan dekat dan mudah dicapai, tidak terletak di langit atau di seberang laut, melainkan di dalam hati dan mulut manusia. Dengan memahami makna ini, umat percaya dapat melihat bahwa hukum Taurat bukan sekadar aturan yang harus dipatuhi, tetapi juga alat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan. Selain itu, buku ini juga menjelaskan bahwa hukum Taurat yang disempurnakan dalam Perjanjian Baru, yaitu kesucian Allah, menjadi dasar bagi keanggotaan dalam Kerajaan Allah. Dengan mematuhi hukum Taurat, orang percaya dapat hidup dalam keterbukaan dan keselamatan, sebagaimana yang dijanjikan oleh Yesus Kristus. Buku ini juga mengingatkan bahwa meskipun manusia sering gagal, Tuhan tetap memberikan jalan bagi pemulihan dan pengampunan melalui kasih karunia-Nya. Dengan demikian, buku ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran hukum Taurat dalam kehidupan iman, serta menggambarkan hubungan antara hukum, kasih, dan keselamatan yang diberikan oleh Allah.
Jumlah Halaman | 80 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Pranata Widya Sejahtera |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-7782-57-5 |
eISBN |