Memasuki bulan Juni kota kecilnya sudah ditinggalkan oleh hujan yang entah berselingkuh dengan siapa meninggalkan tanpa permisi kepada katak bangkong yang memanggil manggilnya di rawa Dan seperti biasa di sore menjelang petang ini Panca duduk di bangku sebuah warung kopi bambu sambil menikmati secangkir kopi hitam yang telah berubah menjadi sedingin mayat sejak tadi Kuseruput pelan hingga mengalir di kerongkongan Kemeja putih dan celana hitam masih lekat di tubuhku Belum kuganti Di pojok sana terdengar kelakar beberapa lelaki pengunjung kopi yang tampak asyik bermain catur Sesekali kudengar gemertak butir catur di papan berukuran 25Memasuki bulan Juni kota kecilnya sudah ditinggalkan oleh hujan yang entah berselingkuh dengan siapa meninggalkan tanpa permisi kepada katak bangkong yang memanggil manggilnya di rawa Dan seperti biasa di sore menjelang petang ini Panca duduk di bangku sebuah warung kopi bambu sambil menikmati secangkir kopi hitam yang telah berubah menjadi sedingin ...mayat sejak tadi Kuseruput pelan hingga mengalir di kerongkongan Kemeja putih dan celana hitam masih lekat di tubuhku Belum kuganti Di pojok sana terdengar kelakar beberapa lelaki pengunjung kopi yang tampak asyik bermain catur Sesekali kudengar gemertak butir catur di papan berukuran 25