Buku Aryos Nivada ini merupakan sebuah review atas situasi politik Aceh pasca Memorandum of Understanding 2005 di Helsinki dan refleksi tentang bagaimana demokrasi telah mampu menghilangkan semangat merdeka kaum pergerakan separatis Aceh yang terdiri dari berbagai komponen yang kemudian bersatu di dalam wadah partai lokal Partai lokal partai lokal yang berdiri ini kemudian mengalami perpecahan dan konflik internal serta eksternal yang berakibat pada mundurnya pembangunan politik Aceh Konflik internal dan antar komponen partai lokal ini kemudian berakibat juga pada memburuknya komunikasi politik Aceh terhadap Jakarta dan juga berakibat pada munculnya gejala fasisme yang mulai fenomenal dan terorisme pilkada yang semakin membuat suasana Aceh runyam Dalam tulisan ini juga dipertanyakan secara reflektif apakah fungsi partai politik lokal sebenarnya Apakah hanya sebagai sebuah jembatan atau cara untuk mencapai kekuasaan parokial saja atau menjadi sebuah tujuan yang akan menghalalkan segala cara Tulisan ini juga mencoba melihat reaksi berbagai kalangan terhadap fenomena fasisme yang menghinggapi partai lokal dominan di Aceh Partai lokal di Aceh telah memberikan banyak makna bagi perpolitikan nasional Salah seorang ketua DPP Partai Nasional Aceh PNA Munawar Liza Zainal diundang Gubernur Lemhannas RI pada 18 Juni 2013 untuk memberikan ceramah tentang partai politik lokal di Aceh di depan 80 orang peserta pendidikan reguler Lemhannas 2013 1 Munawar menyampaikan bahwa ide partai lokal di Aceh sudah sempat dimunculkan oleh aktifis masyarakat sipil sejak tahun 2000 an Namun tidak terealisasi karena perubahan situasi politik di Aceh dan gagalnya perjanjian CoHA Cessation of Hostility Agreement dan pemberlakuan darurat militer di Aceh Partai partai politik lokal kemudian terealisasi berkat perjanjian Helsinki yang kemudian dituangkan ke dalam UU PA UU No 11 tahun 2006 pasal 7795 tentang partai lokal Partai politik merupakan alat transformasi pemberontakan ke perjuangan demokratis dalam memperbanyak kotak suara Demokrasi telah memberikan pengaruh signifikan dalam mengatasi separatisme Namun efek dari dari adanya demokrasi ini juga berpengaruh terhadap munculnya kelompok kelompok primordial atau parokial yang tidak toleran Buku Aryos Nivada ini merupakan sebuah review atas situasi politik Aceh pasca Memorandum of Understanding 2005 di Helsinki dan refleksi tentang bagaimana demokrasi telah mampu menghilangkan semangat merdeka kaum pergerakan separatis Aceh yang terdiri dari berbagai komponen yang kemudian bersatu di dalam wadah partai lokal Partai lokal partai lokal yang berdiri ...ini kemudian mengalami perpecahan dan konflik internal serta eksternal yang berakibat pada mundurnya pembangunan politik Aceh Konflik internal dan antar komponen partai lokal ini kemudian berakibat juga pada memburuknya komunikasi politik Aceh terhadap Jakarta dan juga berakibat pada munculnya gejala fasisme yang mulai fenomenal dan terorisme pilkada yang semakin membuat suasana Aceh runyam Dalam tulisan ini juga dipertanyakan secara reflektif apakah fungsi partai politik lokal sebenarnya Apakah hanya sebagai sebuah jembatan atau cara untuk mencapai kekuasaan parokial saja atau menjadi sebuah tujuan yang akan menghalalkan segala cara Tulisan ini juga mencoba melihat reaksi berbagai kalangan terhadap fenomena fasisme yang menghinggapi partai lokal dominan di Aceh Partai lokal di Aceh telah memberikan banyak makna bagi perpolitikan nasional Salah seorang ketua DPP Partai Nasional Aceh PNA Munawar Liza Zainal diundang Gubernur Lemhannas RI pada 18 Juni 2013 untuk memberikan ceramah tentang partai politik lokal di Aceh di depan 80 orang peserta pendidikan reguler Lemhannas 2013 1 Munawar menyampaikan bahwa ide partai lokal di Aceh sudah sempat dimunculkan oleh aktifis masyarakat sipil sejak tahun 2000 an Namun tidak terealisasi karena perubahan situasi politik di Aceh dan gagalnya perjanjian CoHA Cessation of Hostility Agreement dan pemberlakuan darurat militer di Aceh Partai partai politik lokal kemudian terealisasi berkat perjanjian Helsinki yang kemudian dituangkan ke dalam UU PA UU No 11 tahun 2006 pasal 7795 tentang partai lokal Partai politik merupakan alat transformasi pemberontakan ke perjuangan demokratis dalam memperbanyak kotak suara Demokrasi telah memberikan pengaruh signifikan dalam mengatasi separatisme Namun efek dari dari adanya demokrasi ini juga berpengaruh terhadap munculnya kelompok kelompok primordial atau parokial yang tidak toleran