Sinopsis Buku: Buku ini merupakan karya tulis yang menggambarkan perjalanan hidup seorang penulis yang menggabungkan pengalaman pribadi, nilai-nilai agama, dan semangat perjuangan dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam buku ini, penulis menjelaskan bagaimana pengaruh pendidikan, keluarga, dan lingkungan sejak masa kecil telah membentuk karakter dan nilai-nilai kehidupannya. Ia juga menyampaikan pentingnya ketaatan terhadap ajaran agama, khususnya dalam hal amalan sunah yang memiliki dampak kebaikan yang terus-menerus, bahkan setelah sang guru telah meninggal. Buku ini juga menyoroti peran seorang guru sebagai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan siswa, baik secara spiritual maupun moral. Penulis menekankan bahwa amalan sunah yang diajarkan oleh guru akan terus memberikan pahala kepada sang guru, sepanjang amalan tersebut dilakukan oleh orang lain. Dalam konteks ini, penulis menyampaikan pentingnya pendidikan karakter dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini ditulis dengan semangat untuk menjadi motivasi dan inspirasi bagi pembaca, khususnya dalam menghadapi tantangan dan perjuangan kehidupan. Penulis juga menyampaikan pesan bahwa setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan, dan setiap pengorbanan akan membuahkan kesuksesan. Dengan semboyan “Inamaal ‘usri yusro, manjadda wadjada”, penulis mengingatkan pembaca bahwa setelah gelap, terbitlah terang, dan setiap usaha yang gigih akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Buku ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu Muhasabah, Bagian I: Masa Kecil, dan berbagai refleksi kehidupan penulis sejak masa kecil hingga masa tua. Penulis juga menyampaikan pengalamannya dalam dunia pendidikan, pengabdian, keluarga, dan dakwah, serta harapan-harapan yang pernah ia impikan. Buku ini menampilkan kehidupan yang penuh ujian dan cobaan, namun juga penuh harapan dan semangat untuk terus berjuang demi kebaikan dunia dan akhirat. Dengan gaya penulisan yang sederhana namun penuh makna, buku ini memberikan pelajaran hidup yang mendalam dan relevan bagi pembaca yang ingin merenungkan nilai-nilai kehidupan, khususnya dalam konteks agama dan pendidikan.
Kisah dalam autobigrafi ini menceritakan secara otentik kehidupanku sejak masa kecil di pelosok desa yang berbatasan dengan hutan Wonoasri Kehidupan masa kecil yang tak luput dari beragam tradisi dan budaya desa Kisah kehidupanku ini sebagai potret diriku yang penuh dengan kekurangan Ujian dan cobaan silih berganti sejalan dengan roda kehidupan yang tak luput dari suka duka dan timbul tenggelam Antara harapan dan cita cita kadang berseberangan bahkan bertolak belakang Harapan orang tua kadang berbeda dengan anak tetapi benar kata Rosulullah SAW bahwa ridollah waridholidaini yang maknanya bahwa ridho Allah sangat bergantung kepada ridho orang tua