Saya mengapresiasi buku karya saudara Muhammad Saleh Ending dan Jeri Ardiansa yang berisi tentang profile para ulama Sumbawa Saya memandang ini suatu langkah maju dalam rangka menggali keberadaan para tokoh tokoh alim shaleh di Tana Samawa berikut peran dan tugas tugas yang telah dilakukan dalam rangka pembinaan ummat yang dilakukannya dengan ikhlas Tentu semua itu adalah dalam rangka menjaga umat Tau ke Tana Samawa agar senantiasa menjadi orang orang yang tetap berpegang teguh pada prinsip Takit ko Nene kangila boat lenge Takut kepada Allah dan malu melakukan perkara buruk demi terpeliharanya kerik salamat Tau ke Tana Samawa Sebagaimana dimaklumi bahwa era pemerintahan kesultanan Sumbawa Sultan memberikan ruang yang cukup luas bagi para generasi Sumbawa untuk menuntut ilmu ke tanah suci Makkah al Mukarramah Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya Bait Sumbawa oleh Sultan Muhammad Amrullah 1836 1883 yang menjadi tempat muqimnya para pelajar Sumbawa tersebut Harapan saya mudah mudahan ke depan Saudara Muhammad Saleh Ending dan Jeri Ardiansa atau siapapun terus termotivasi untuk menulis banyak hal yang berkaitan dengan keSamawaan kita dengan kajian kajian yang lebih konprehensif dan mendalam Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV Sultan Sumbawa Ke XVIII Keilmuan dan kealiman ulama Sumbawa diakui oleh para masyayikh dan thalabah di Makkah al mukarromah seperti dijuluki ulama muhaqqiq allamah ulama sholeh dan sastrawan dan allamah muhaqqiq sehingga banyak pelajar yang menghadiri halaqah yang digelar oleh Ulama Sumbawa di Masjidil Haram dan di kedimannya Ulama Sumbawa mampu mengharumkan nama Tana Samawa di Makkah Al mukarramah tempat umat Islam dari penjuru dunia menuntut ilmu Prof Dr TGH Masnun Tahir M Ag Rektor UIN Mataram Buku ini menjadi buku yang penting dalam kesejarahan Sumbawa penulis telah berupaya mengisi ruang kosong yang selama ini tidak diketahui banyak orang Selain itu buku ini telah menghadirkan kepada kita benang merah dari sejarah intelektual yang menghubungkan ulama ulama Sumbawa dengan ulama lainnya di belahan dunia Islam Beberapa nama yang karya karya mereka masih ditemukan di pusat pusat kajian keislaman di Timur Tengah adalah syaikh Zainuddin Tepal Sumbawa Dan beberapa nama ulama lain yang juga menjadi jembatan penghubung dengan generasi generasi sesudahnya seperti DGH Umar DGH Muhammad Ali DGH Muhammad Umar DGH Daud Batu Dulang DGH Zainuddin Utan DGH Syarif Alwi Empang DGH Abdul Fattah Taliwang DGH Djamaluddin Aminullah Empang DGH Muhammad Nur Balong Penyaring DGH Dahlan Batu Tering DGH M Djafar Salam DGH Ahmad Pisak Berare DGH Mukchtar Amin Kakiang dan lain lainnya Karena itu buku ini menjadi sangat penting kehadirannya bukan hanya bagi mereka yang hanya ingin tahu sejarah para ulama Sumbawa melainkan bagi para peneliti sejarah sosial dan intelektual dapat menjadi peletak dasar untuk research yang lebih mendalam Prof Dr Jamaluddin MA Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Mataram Saya mengapresiasi buku karya saudara Muhammad Saleh Ending dan Jeri Ardiansa yang berisi tentang profile para ulama Sumbawa Saya memandang ini suatu langkah maju dalam rangka menggali keberadaan para tokoh tokoh alim shaleh di Tana Samawa berikut peran dan tugas tugas yang telah dilakukan dalam rangka pembinaan ummat yang dilakukannya dengan ...ikhlas Tentu semua itu adalah dalam rangka menjaga umat Tau ke Tana Samawa agar senantiasa menjadi orang orang yang tetap berpegang teguh pada prinsip Takit ko Nene kangila boat lenge Takut kepada Allah dan malu melakukan perkara buruk demi terpeliharanya kerik salamat Tau ke Tana Samawa Sebagaimana dimaklumi bahwa era pemerintahan kesultanan Sumbawa Sultan memberikan ruang yang cukup luas bagi para generasi Sumbawa untuk menuntut ilmu ke tanah suci Makkah al Mukarramah Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya Bait Sumbawa oleh Sultan Muhammad Amrullah 1836 1883 yang menjadi tempat muqimnya para pelajar Sumbawa tersebut Harapan saya mudah mudahan ke depan Saudara Muhammad Saleh Ending dan Jeri Ardiansa atau siapapun terus termotivasi untuk menulis banyak hal yang berkaitan dengan keSamawaan kita dengan kajian kajian yang lebih konprehensif dan mendalam Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV Sultan Sumbawa Ke XVIII Keilmuan dan kealiman ulama Sumbawa diakui oleh para masyayikh dan thalabah di Makkah al mukarromah seperti dijuluki ulama muhaqqiq allamah ulama sholeh dan sastrawan dan allamah muhaqqiq sehingga banyak pelajar yang menghadiri halaqah yang digelar oleh Ulama Sumbawa di Masjidil Haram dan di kedimannya Ulama Sumbawa mampu mengharumkan nama Tana Samawa di Makkah Al mukarramah tempat umat Islam dari penjuru dunia menuntut ilmu Prof Dr TGH Masnun Tahir M Ag Rektor UIN Mataram Buku ini menjadi buku yang penting dalam kesejarahan Sumbawa penulis telah berupaya mengisi ruang kosong yang selama ini tidak diketahui banyak orang Selain itu buku ini telah menghadirkan kepada kita benang merah dari sejarah intelektual yang menghubungkan ulama ulama Sumbawa dengan ulama lainnya di belahan dunia Islam Beberapa nama yang karya karya mereka masih ditemukan di pusat pusat kajian keislaman di Timur Tengah adalah syaikh Zainuddin Tepal Sumbawa Dan beberapa nama ulama lain yang juga menjadi jembatan penghubung dengan generasi generasi sesudahnya seperti DGH Umar DGH Muhammad Ali DGH Muhammad Umar DGH Daud Batu Dulang DGH Zainuddin Utan DGH Syarif Alwi Empang DGH Abdul Fattah Taliwang DGH Djamaluddin Aminullah Empang DGH Muhammad Nur Balong Penyaring DGH Dahlan Batu Tering DGH M Djafar Salam DGH Ahmad Pisak Berare DGH Mukchtar Amin Kakiang dan lain lainnya Karena itu buku ini menjadi sangat penting kehadirannya bukan hanya bagi mereka yang hanya ingin tahu sejarah para ulama Sumbawa melainkan bagi para peneliti sejarah sosial dan intelektual dapat menjadi peletak dasar untuk research yang lebih mendalam Prof Dr Jamaluddin MA Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Mataram