Sinopsis Buku: Buku ini menggali kritik terhadap relasi kuasa dalam konteks tubuh perempuan melalui kacamata feminisme. Dengan menganalisis cerita-cerita dalam serial *Sex and the City*, penulis mengupas bagaimana patriarki menancap dalam tubuh perempuan dan bagaimana empat tokoh utama—Carrie, Samantha, Miranda, dan Charlotte—berjuang untuk meraih independensi atas tubuh mereka. Buku ini tidak hanya membahas permasalahan-permasalahan serius seperti rontoknya rambut karena kanker, tetapi juga hal-hal kecil yang sering diabaikan, seperti permasalahan betis, kulit, rambut yang memutih, dan payudara yang kurang besar, semuanya dilihat dalam perspektif kuasa patriarki. Selain itu, buku ini juga menyoroti permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan tubuh perempuan dalam konteks budaya dan sosial, seperti abjeksi menstruasi, ketiga rambut kelamin, keperawanan, dan standar kecantikan yang dipengaruhi oleh media. Dengan pendekatan kritis, buku ini menyoroti relevansi cerita-cerita dalam *Sex and the City* bagi realitas zaman sekarang, serta pesan-pesan yang disampaikan kepada audiens untuk mengenali bahwa kesetaraan berlaku bagi siapa pun, tanpa memandang jenis kelamin. Buku ini juga mencerminkan perubahan sosial di Indonesia yang semakin menyerupai kota-kota besar di negara-negara maju, dengan meningkatnya jumlah perempuan karier yang menempati posisi strategis di berbagai bidang.
Perempuan sebuah jenis kelamin yang sering sekali dianggap sebagai