Nayanika Zara getir Tak pernah terpikirkan olehku jika ia bisa melangkah sejauh ini Mengutarakan perasaannya yang tak pernah kuduga seperti ini dengan cara melamarku di pesantren Tempat sekaligus rumah dimana aku mengabdikan diri Ia datang tanpa ragu mengajakku menjadi bagian dari keluarganya Hei Bukankah ini semua bukti bahwa ia serius dengan perasaannya Aku meremas jemari Dia yang kusadari mencintaiku sejak lama Bukankah kamu harus menjawab iya untuk ini Menerima niat dan perasaannya seharusnya mudah bukan Mengapa lidahmu terasa kelu untuk menjawab Aku mengutuk diri sendiri yang hanya bisa diam Apakah hatimu sudah dimiliki seseorang Ra Nafasku tercekat Dia akhirnya bertanya langsung padaku setelah sekian lama melihatku membisu Kepalaku semakin menunduk Meremas semakin kuat tanganku yang sejak awal sudah berkeringat dingin Jika boleh jujur aku pun tidak tahu Sungguh Bolehkah saat ini saja aku menghilang Nayanika Zara getir Tak pernah terpikirkan olehku jika ia bisa melangkah sejauh ini Mengutarakan perasaannya yang tak pernah kuduga seperti ini dengan cara melamarku di pesantren Tempat sekaligus rumah dimana aku mengabdikan diri Ia datang tanpa ragu mengajakku menjadi bagian dari keluarganya Hei Bukankah ini semua bukti bahwa ia serius dengan ...perasaannya Aku meremas jemari Dia yang kusadari mencintaiku sejak lama Bukankah kamu harus menjawab iya untuk ini Menerima niat dan perasaannya seharusnya mudah bukan Mengapa lidahmu terasa kelu untuk menjawab Aku mengutuk diri sendiri yang hanya bisa diam Apakah hatimu sudah dimiliki seseorang Ra Nafasku tercekat Dia akhirnya bertanya langsung padaku setelah sekian lama melihatku membisu Kepalaku semakin menunduk Meremas semakin kuat tanganku yang sejak awal sudah berkeringat dingin Jika boleh jujur aku pun tidak tahu Sungguh Bolehkah saat ini saja aku menghilang