Perseteruan AD dan PKI adalah permusuhan laten dan telah dimulai sejak masa Revolusi Kemerdekaan Penanganan yang tidak tuntas terhadap Peristiwa Madiun 1948 telah memberi ruang dan kesempatan bagi PKI untuk bangkit lagi dan kemudian menjelma menjadi partai besar di masa Demokrasi Terpimpin Sama halnya dengan AD di mana setelah pasca Dekrit 5 Juli 1959 korps ini telah menempatkan posisinya sebagai salah satu kekuatan yang paling berpengaruh setelah Presiden Sukarno Selama masa Demokrasi Terpimpin baik AD dan PKI seperti melakukan tindakan saling mengintai terhadap satu dengan yang lainnya Beberapa upaya dan tindakan telah dilakukan para pimpinan AD untuk terus menekan PKI sementara PKI sendiri juga melakukan upaya upaya yang bersifat merongrong eksistensi AD melalui konsep Nasakomisasi yang merupakan konsep dari Presiden Sukarno dan usulan pembentukan Angkatan ke V Bisul perseteruan itu pun pecah pada dinihari 1 Oktober 1965 Peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal AD menandai babakan baru sekaligus menjadi pemicu atas munculnya tragedi nasional susulan sebagai prolog dari jatuhnya kekuasaan Presiden Sukarno Perseteruan AD dan PKI adalah permusuhan laten dan telah dimulai sejak masa Revolusi Kemerdekaan Penanganan yang tidak tuntas terhadap Peristiwa Madiun 1948 telah memberi ruang dan kesempatan bagi PKI untuk bangkit lagi dan kemudian menjelma menjadi partai besar di masa Demokrasi Terpimpin Sama halnya dengan AD di mana setelah pasca Dekrit ...5 Juli 1959 korps ini telah menempatkan posisinya sebagai salah satu kekuatan yang paling berpengaruh setelah Presiden Sukarno Selama masa Demokrasi Terpimpin baik AD dan PKI seperti melakukan tindakan saling mengintai terhadap satu dengan yang lainnya Beberapa upaya dan tindakan telah dilakukan para pimpinan AD untuk terus menekan PKI sementara PKI sendiri juga melakukan upaya upaya yang bersifat merongrong eksistensi AD melalui konsep Nasakomisasi yang merupakan konsep dari Presiden Sukarno dan usulan pembentukan Angkatan ke V Bisul perseteruan itu pun pecah pada dinihari 1 Oktober 1965 Peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal AD menandai babakan baru sekaligus menjadi pemicu atas munculnya tragedi nasional susulan sebagai prolog dari jatuhnya kekuasaan Presiden Sukarno