Berawal dari pemikiran Comte tentang positifisme inilah muncul berbagai pemikir yang mencoba mengelaborasi dan mengembangkan konsep positifistik tersebut melalui berbagai dinamisasi teoritis dan Weber menyebut modifikasi teorinya dengan sebutan tindakan rasional atau rasionalisasi Apakah sebenarnya substansi dari tindakan rasional dan rasionalisasi hal itulah yang mungkin harus kita interpretasi melalui penjelasan penjelasan yang sederhana namun tetap dipahami secara universal Tindakan rasional sendiri merupakan aksi dari pemahaman bahwa segala perbuatan prilaku dan aksi seorang aktor didasarkan pada pemikiran rasio dan akal yang memungkinkan manusia bertindak baik dan buruknya sukses dan tidak suksesnya pintar dan bodohnya hebat dan tidak hebatnya actor didasarkan pada usaha manusia itu sendiri melalui kemampuan otonom yang dimiliki manusia jadi agama dan pengetahuan tentang spiritualitas hanya minoritas prosentase dalam menunjang kesuksesan seorang aktor sehingga Weber percaya hal tersebut harus didahului dengan proses rasionalisasi itu sendiri termasuk mempercayai ilmu pengetahuan sebagai alat dominan dan determinan seorang aktor mencapai sebuah tujuan yang dicita citakan Berawal dari pemikiran Comte tentang positifisme inilah muncul berbagai pemikir yang mencoba mengelaborasi dan mengembangkan konsep positifistik tersebut melalui berbagai dinamisasi teoritis dan Weber menyebut modifikasi teorinya dengan sebutan tindakan rasional atau rasionalisasi Apakah sebenarnya substansi dari tindakan rasional dan rasionalisasi hal itulah yang mungkin harus kita interpretasi melalui penjelasan penjelasan ...yang sederhana namun tetap dipahami secara universal Tindakan rasional sendiri merupakan aksi dari pemahaman bahwa segala perbuatan prilaku dan aksi seorang aktor didasarkan pada pemikiran rasio dan akal yang memungkinkan manusia bertindak baik dan buruknya sukses dan tidak suksesnya pintar dan bodohnya hebat dan tidak hebatnya actor didasarkan pada usaha manusia itu sendiri melalui kemampuan otonom yang dimiliki manusia jadi agama dan pengetahuan tentang spiritualitas hanya minoritas prosentase dalam menunjang kesuksesan seorang aktor sehingga Weber percaya hal tersebut harus didahului dengan proses rasionalisasi itu sendiri termasuk mempercayai ilmu pengetahuan sebagai alat dominan dan determinan seorang aktor mencapai sebuah tujuan yang dicita citakan