Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan seorang pemuda yang bersemangat menghadapi hari pertama sekolahnya di minggu terakhir sebelum masa pandemi. Dengan sepeda onthel kuno milik almarhum kakeknya, ia berangkat dari rumah menuju sekolah yang terletak di desa sebelah. Perjalanan yang cukup jauh, sekitar sepuluh kilometer, diiringi oleh terik matahari yang terasa panas, namun sejuknya angin dari sawah yang melintang di sebelah kiri dan kanannya memberi kesegaran pada perjalanan tersebut. Meski ia sudah makan pagi tadi, rasanya sudah tidak ada lagi, mungkin karena kelelahan dan panas yang menghimpitnya. Tiba di sekolah, ia terkejut melihat seorang gadis berjilbab putih yang duduk di boncengan sepedanya. Karena terkejut, ia mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi menuju parkiran. Gadis tersebut terkejut dan takut karena sepeda yang ia tumpangi tampak tidak stabil. Ia segera memukul pundak pemuda tersebut, memicu reaksi yang tidak terduga. Buku ini menampilkan kisah-kisah inspiratif yang ditulis oleh para penulis muda, dengan tema-tema seperti persahabatan, penyesalan, harapan, dan tantangan dalam pendidikan. Dalam kondisi pandemi, dunia pendidikan tetap bergerak maju, dengan berbagai inovasi seperti pembelajaran melalui vicon dan keterlibatan kompetensi menulis cerpen. Buku ini menjadi pengingat bahwa tantangan adalah bagian dari proses pembelajaran dan pertumbuhan, serta bahwa setiap langkah kecil bisa membawa perubahan besar.
Titik koma sebuah titik diciptakan untuk berhenti tetapi tidak selamanya akan berakhir untuk berhenti Seperti hidup yang bergantung dengan diri kita Tetapi tidak salahnya kita untuk berhenti sejenak sambil meminum teh dan melihat putaran waktu yang terus berputar seperti koma Namun jangan terlalu lama ingat hidup itu tergantung pada diri kita Manfaatkan sebaik baiknya karena waktu berputar cepat layaknya roda dan dunia berputar layaknya gerigi