Sinopsis: Buku ini menggambarkan perjalanan Timor-Leste setelah pemisahan dari Indonesia, dengan fokus pada peristiwa sejarah, konflik, dan tantangan yang dihadapi oleh rakyat Timor-Leste dalam menentukan nasibnya sendiri. Buku ini menyajikan analisis mendalam tentang keadaan Timor-Leste sebelum dan sesudah referendum pada 30 Agustus 1999, yang menjadi momen penting dalam perjalanan kemerdekaan negara ini. Penulis juga mengungkapkan peran serta pengaruh pihak luar, termasuk Amerika Serikat dan Australia, dalam upaya memengaruhi hasil referendum tersebut. Selain itu, buku ini juga membahas dampak dari kekerasan yang terjadi setelah pengumuman hasil referendum, termasuk pembunuhan, pengungsian, dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh kelompok-kelompok militer pro-Indonesia. Dengan pendekatan yang kritis dan objektif, buku ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca, terutama generasi muda, mengenai realitas sebenarnya di balik retorika politik dan perjuangan kemerdekaan Timor-Leste.
Timor Leste is no Failing State but 11th ASEAN Member in Waiting This is all grist to the mill for many a Timor watcher who was consigned the country to an arc of instability alongside Papua New Guinea Solomon Islands and Vanuatu Bobby Anderson 2018 If the country continues on the current trajectory of waste corruption and fraud in public spending it will be a failed state in less than five years Fredrik Galtung 2017
Jumlah Halaman | 151 |
---|---|
Kategori | Filsafat |
Penerbit | Diandra Kreatif |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-602-336-966-9 |
eISBN |