Sinopsis: Di tengah suasana libur Natal yang seharusnya penuh kehangatan, sebuah keluarga kecil berusaha merayakan hari istimewa mereka dengan penuh keharmonisan. Namun, keharmonisan itu justru terganggu oleh kebiasaan buruk Kevin, seorang anak berusia enam tahun yang sulit makan dengan lahap. Alisa, ibu dari Kevin, berusaha memberi makan anaknya dengan sabar, tetapi kejadian-kejadian kecil yang terjadi di meja makan mulai mengguncang keharmonisan keluarga tersebut. Tegang dan konflik muncul ketika Kevin tidak mampu makan dengan baik, membuat Alisa merasa kecewa. Situasi menjadi lebih rumit ketika suami Alisa, Adam, yang sebelumnya meminta telur mata sapi, tiba-tiba marah dan meninggalkan ruangan. Keheningan yang menggantikan kegembiraan Natal membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman. Dalam kesempatan ini, Alisa menyadari betapa pentingnya komunikasi dan kesabaran dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Meskipun ada konflik, kehangatan dan cinta antar anggota keluarga tetap menjadi fondasi yang menguatkan mereka. Dengan keberanian dan doa, Alisa berusaha memperbaiki situasi dan kembali merayakan Natal dengan harapan yang baru. Buku ini menggambarkan perjalanan kecil dalam kehidupan sehari-hari, yang penuh dengan pelajaran tentang kasih sayang, kesabaran, dan pentingnya memahami orang lain. Dalam kisah sederhana ini, tersembunyi makna mendalam tentang kehidupan keluarga dan kekuatan cinta.
Sinopsis: Di tengah suasana libur Natal yang seharusnya penuh kehangatan, sebuah keluarga kecil berusaha merayakan hari istimewa mereka dengan penuh keharmonisan. Namun, keharmonisan itu justru terganggu oleh kebiasaan buruk Kevin, seorang anak berusia enam tahun yang sulit makan dengan lahap. Alisa, ibu dari Kevin, berusaha memberi makan anaknya dengan sabar, tetapi kejadian-kejadian kecil yang terjadi di meja makan mulai mengguncang keharmonisan keluarga tersebut. Tegang dan konflik muncul ketika Kevin tidak mampu makan dengan baik, membuat Alisa merasa kecewa. Situasi menjadi lebih rumit ketika suami Alisa, Adam, yang sebelumnya meminta telur mata sapi, tiba-tiba marah dan meninggalkan ruangan. Keheningan yang menggantikan kegembiraan Natal membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman. Dalam kesempatan ini, Alisa menyadari betapa pentingnya komunikasi dan kesabaran dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Meskipun ada konflik, kehangatan dan cinta antar anggota keluarga tetap menjadi fondasi yang menguatkan mereka. Dengan keberanian dan doa, Alisa berusaha memperbaiki situasi dan kembali merayakan Natal dengan harapan yang baru. Buku ini menggambarkan perjalanan kecil dalam kehidupan sehari-hari, yang penuh dengan pelajaran tentang kasih sayang, kesabaran, dan pentingnya memahami orang lain. Dalam kisah sederhana ini, tersembunyi makna mendalam tentang kehidupan keluarga dan kekuatan cinta.
Jumlah Halaman | 172 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | Media Presindo |
Tahun Terbit | 2013 |
ISBN | 978-979-911-298-9 |
eISBN |