Sinopsis Buku: Dalam sebuah kerajaan yang aman, makmur, dan kaya raya, terdapat sebuah wejangan yang diberikan oleh Eyang Ragageni kepada Kanda Prabu. Wejangan tersebut menyatakan bahwa untuk menjaga keamanan dan keselamatan Kerajaan Kartikasari, Kanda harus memiliki tiga benda pusaka, yaitu Pedang Emas, Cincin Mustika, dan Kalung Permata. Namun, Eyang Ragageni tidak memberitahukan tempat keberadaan ketiga benda tersebut. Hal ini membingungkan Kanda, karena ia tidak mengetahui di manakah letak benda pusaka itu. Kanda dan Ratu berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi. Mereka menyadari bahwa ketiga benda pusaka tersebut memiliki khasiat yang besar bagi rakyat dan kerajaan, dan untuk memperolehnya, Kanda harus berusaha sendiri. Eyang Ragageni sengaja merahasiakan letak benda pusaka tersebut agar Kanda berusaha mencarinya, sebagai bentuk pengorbanan dan pembelajaran untuk masa depan. Dari situ, muncul semangat untuk mencari tahu dan mengatasi tantangan tersebut. Buku ini menggambarkan perjalanan Kanda dan Ratu dalam mencari tiga benda pusaka yang sangat berharga itu, serta bagaimana mereka berusaha dengan sekuat tenaga demi kesejahteraan rakyat dan keselamatan Kerajaan Kartikasari. Buku ini juga menjadi pengingat bahwa setiap perjuangan memerlukan pengorbanan, dan bahwa kebijaksanaan serta kesabaran adalah kunci dalam menghadapi tantangan yang besar. Dengan cerita yang menarik dan penuh makna, buku ini berharap dapat menggugah kesadaran akan tanah air, budaya, dan penguatan karakter anak-anak Indonesia.
Buku ini bercerita tentang ketaatan serta kepatuhan tiga orang anak terhadap kedua orang tuanya Mereka rela berjuang mempertaruhkan jiwa raganya demi kesejahteraan Negara dan bangsanya Juga demi tercapainya keadilan serta kebenaran yang merata di seluruh pelosok kerajaan Niat yang baik di mana pun mereka berada Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menolongnya Ibunda dan Ramanda yang kami hormati Bila demikian petunjuk Eyang Ragageni baiklah kami turut Karena ini semua demi kesejahteraan seluruh rakyat dan Negara Kalau memang Tuhan memerintahkan bahwa kamilah yang harus pergi mencari ketiga benda pusaka itu Dengan rela serta senang kami bersedia untuk melakukannya Kata mereka ketika ayahnya Prabu Jalasutra menceritakan mimpinya