Sinopsis Singkat Buku "The Outsider" (Sang Pemberontak) Buku ini mengisahkan kisah seorang pria yang ditinggalkan oleh ibunya, yang meninggal dunia secara mendadak. Pria ini, yang tidak disebutkan nama lengkapnya, mendapat berita tentang kematian ibunya melalui telegram dari sebuah panti wreda. Ia berangkat ke panti tersebut untuk melihat ibunya terakhir kali sebelum ia dimakamkan. Perjalanan ke panti menjadi pengantar bagi refleksi pria ini tentang kehidupan, kematian, dan makna eksistensi. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang tentara yang menemani perjalanan, serta seorang pengurus panti yang bertemu dengan kepala panti. Kepala panti tersebut memberikan informasi bahwa ibunya telah tinggal di panti selama tiga tahun dan bahwa ia tidak lagi memerlukan perhatian dari keluarga. Pria ini merasa terbebani oleh situasi tersebut, karena ia merasa tidak bisa mengurus ibunya dengan baik, dan ia juga merasa bahwa ibunya lebih bahagia di panti. Dalam kisah ini, terlihat juga kecenderungan pria ini untuk tetap tenang dan tidak mengambil pihak dalam konflik, meskipun ia merasa sedih. Ia tidak meminta maaf, meskipun terlihat bahwa ia merasa bersalah. Ia juga merasa bahwa ia tidak bisa mengubah masa lalu, dan bahwa kematian ibunya adalah fakta yang tidak bisa dihindari. Kisah ini juga menampilkan gaya penulisan yang khas, yang menekankan kesendirian sang tokoh dalam menghadapi dunia. Penulis, Albert Camus, menyajikan narasi yang dingin dan tidak dramatis, yang mencerminkan pandangan absurdis tentang kehidupan, di mana manusia harus bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya, dan setiap tindakan memiliki akibat yang tidak terhindarkan. Buku ini menarik untuk dibaca dan direnungkan, karena ia menyajikan refleksi mendalam tentang kehidupan, kematian, dan makna eksistensi manusia.
Buku ini The Outsider diterjemahkan dari karya Alber Camus berbahasa Prancis L