Sinopsis Buku: Buku ini menghadirkan kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan emosional, refleksi, dan imajinasi dalam berbagai aspek kehidupan. Puisi-puisi dalam buku ini menggambarkan kehidupan sehari-hari yang penuh makna, dari kecilnya kehidupan keluarga hingga perasaan yang mendalam terhadap masa lalu dan masa depan. Terdapat puisi yang menggambarkan keinginan, kerinduan, dan kecemasan, seperti dalam puisi *"Niat Minggat"* yang menggambarkan hasrat untuk pergi jauh dari kebiasaan, *"Pelangi Yang Hilang"* yang mengingatkan kita akan keindahan yang pergi, dan *"Sesenti Ironi"* yang mengeksplorasi kontradiksi dalam kehidupan. Buku ini juga menyajikan refleksi mengenai perubahan zaman, seperti dalam puisi *"Tembok Tetangga"* yang menggambarkan hubungan antara manusia dan lingkungan, dan *"Kolam Ikan"* yang menjadi simbol kehidupan yang tenang namun penuh makna. Puisi-puisi dalam buku ini juga mencakup tema-tema seperti kehilangan, nostalgia, dan harapan, seperti dalam *"Kehilangan Kunci"* yang menggambarkan kebingungan dalam mencari arah, dan *"Merah Kenangan"* yang menggambarkan kenangan yang tak bisa dilupakan. Dengan gaya bahasa yang puitis, kaya akan imajinasi, dan penuh makna, buku ini menjadi pengantar yang mendalam bagi pembaca untuk merenungkan kehidupan, emosi, dan makna yang tersembunyi di balik setiap momen. Puisi-puisi dalam buku ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mendorong pembaca untuk memikirkan kembali hubungan antara manusia, waktu, dan ruang.
Sinopsis Buku: Buku ini menghadirkan kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan emosional, refleksi, dan imajinasi dalam berbagai aspek kehidupan. Puisi-puisi dalam buku ini menggambarkan kehidupan sehari-hari yang penuh makna, dari kecilnya kehidupan keluarga hingga perasaan yang mendalam terhadap masa lalu dan masa depan. Terdapat puisi yang menggambarkan keinginan, kerinduan, dan kecemasan, seperti dalam puisi *\"Niat Minggat\"* yang menggambarkan hasrat untuk pergi jauh dari kebiasaan, *\"Pelangi Yang Hilang\"* yang mengingatkan kita akan keindahan yang pergi, dan *\"Sesenti Ironi\"* yang mengeksplorasi kontradiksi dalam kehidupan. Buku ini juga menyajikan refleksi mengenai perubahan zaman, seperti dalam puisi *\"Tembok Tetangga\"* yang menggambarkan hubungan antara manusia dan lingkungan, dan *\"Kolam Ikan\"* yang menjadi simbol kehidupan yang tenang namun penuh makna. Puisi-puisi dalam buku ini juga mencakup tema-tema seperti kehilangan, nostalgia, dan harapan, seperti dalam *\"Kehilangan Kunci\"* yang menggambarkan kebingungan dalam mencari arah, dan *\"Merah Kenangan\"* yang menggambarkan kenangan yang tak bisa dilupakan. Dengan gaya bahasa yang puitis, kaya akan imajinasi, dan penuh makna, buku ini menjadi pengantar yang mendalam bagi pembaca untuk merenungkan kehidupan, emosi, dan makna yang tersembunyi di balik setiap momen. Puisi-puisi dalam buku ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mendorong pembaca untuk memikirkan kembali hubungan antara manusia, waktu, dan ruang.