Islam adalah agama komprehensif yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia Semua aktifitas manusia dimulai dari hal hal yang bersifat dhahir seperti ibadah dan muamalah hingga masalah masalah aqidah spiritual yang kasat mata telah diatur dan diajarkan oleh Islam Apabila kita telisik lebih mendalam maka nilai nilai spiritual selalu ada dalam setiap ibadah dalam Islam Sehingga tidaklah mengherankan jika Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari raga dan sukma Raga yang terikat oleh waktu dan tempat serta sukma yang memiliki dimensi spiritual tingkat tinggi Sifat ajaran Islam juga universal dalam arti bisa dilaksanakan kapan saja di mana saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga Ketika Islam hadir di padang pasir yang tandus wilayah timur tengah ia dipraktekan dengan penuh kesungguhan Demikian juga ketika ia memasuki wilayah tropis Islam berjalan sesuai dengan kebudayaan yang ada di masyarakatnya Pada saat Islam menjadi sebuah kekuatan politik dalam sebuah negara Islam adalah undang undang komprehensif yang mengatur permasalahan negara dengan sempurna Pun ketika Islam menjadi agama rakyat ia menjelma menjadi praktek praktek keagamaan tanpa melihat pada kekuasaan Kondisi terakhir menjadi akar bagi tumbuhnya aliranaliran tarekat dalam Islam Kehancuran Daulah Bani Abbasiyah di Baghdad berimplikasi kepada pola keagamaan masyarakat muslim yang kemudian larut ke dalam praktekpraktek tarekat Tidak adanya akses kepada kekuasaan memaksa mereka untuk memfokuskan pada kajian kajian Islam berbasis spiritual dengan praktek praktek hidup zuhud terhadap dunia Pola pola tarekat dalam makna zuhud terhadap dunia mendapatkan basis pada praktek hidup Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan para shahabatnya dalam kehidupan mereka Nabi dan para shahabatnya yang memahami bagaimana hakikat kehidupan dunia sebagai senda gurau dan permainan belaka Adanya pengaruh dari kebudayaan Persia dan India menjadikan pola pola tarekat tumbuh subur di wilayah wilayah penyebarannya khususnya di Asia dan Afrika Selanjutnya bermunculanlah berbagai aliran tarekat yang mewarnai dunia Islam sebut saja tarekat Syatariyah Idrisiyah Qadiriyah Naqsabandiyah dan yang lainnya Salah satu aliran tarekat yang berkembang di Indonesia khususnya di Jawa Barat adalah Tarekat QadiriyahNaqsabandiyah Tarekat ini dikembangkan oleh Shahibul wafa Tajul Arifin atau yang dikenal dengan Abah Anom di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Perjuangan panjang untuk menyebarkan tarekat ini telah Nampak dengan semakin berkembangnya tarekat ini Tidak hanya di wilayah Jawa Barat namun juga di wilayah lainnya Bahkan sudah menyebar ke Singapura dan Malaysia Karakteristik dari tarekat ini adalah menggabungkan antara dua aliran tarekat yaitu Tarekat Qadiriyah yang dikembangkan oleh Syaikh Abdul Qadir Jaelani dengan Tarekat Naqsabandiyah Kedua tarekat ini memiliki kekhasan masing masing yang kemudian disatukan dalam satu aliran tarekat yaitu Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah atau dikenal dengan TQN Para pengikutnya sering dikenal dengan istilah Ikhwan TQN Buku ini merupakan laporan penelitian etnografi mengenai Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah di Pesantren Kajembaran Rahmaniyah Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia Masih sedikitnya referensi mengenai tarekat ini menjadi alasan kuat bagi kami untuk menerbitkannya Sifat dari buku ini yang merupakan laporan etnografi menjadi sisi kuat data dibandingkan dengan buku buku lainnya Islam adalah agama komprehensif yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia Semua aktifitas manusia dimulai dari hal hal yang bersifat dhahir seperti ibadah dan muamalah hingga masalah masalah aqidah spiritual yang kasat mata telah diatur dan diajarkan oleh Islam Apabila kita telisik lebih mendalam maka nilai nilai spiritual selalu ada dalam setiap ...ibadah dalam Islam Sehingga tidaklah mengherankan jika Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari raga dan sukma Raga yang terikat oleh waktu dan tempat serta sukma yang memiliki dimensi spiritual tingkat tinggi Sifat ajaran Islam juga universal dalam arti bisa dilaksanakan kapan saja di mana saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga Ketika Islam hadir di padang pasir yang tandus wilayah timur tengah ia dipraktekan dengan penuh kesungguhan Demikian juga ketika ia memasuki wilayah tropis Islam berjalan sesuai dengan kebudayaan yang ada di masyarakatnya Pada saat Islam menjadi sebuah kekuatan politik dalam sebuah negara Islam adalah undang undang komprehensif yang mengatur permasalahan negara dengan sempurna Pun ketika Islam menjadi agama rakyat ia menjelma menjadi praktek praktek keagamaan tanpa melihat pada kekuasaan Kondisi terakhir menjadi akar bagi tumbuhnya aliranaliran tarekat dalam Islam Kehancuran Daulah Bani Abbasiyah di Baghdad berimplikasi kepada pola keagamaan masyarakat muslim yang kemudian larut ke dalam praktekpraktek tarekat Tidak adanya akses kepada kekuasaan memaksa mereka untuk memfokuskan pada kajian kajian Islam berbasis spiritual dengan praktek praktek hidup zuhud terhadap dunia Pola pola tarekat dalam makna zuhud terhadap dunia mendapatkan basis pada praktek hidup Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan para shahabatnya dalam kehidupan mereka Nabi dan para shahabatnya yang memahami bagaimana hakikat kehidupan dunia sebagai senda gurau dan permainan belaka Adanya pengaruh dari kebudayaan Persia dan India menjadikan pola pola tarekat tumbuh subur di wilayah wilayah penyebarannya khususnya di Asia dan Afrika Selanjutnya bermunculanlah berbagai aliran tarekat yang mewarnai dunia Islam sebut saja tarekat Syatariyah Idrisiyah Qadiriyah Naqsabandiyah dan yang lainnya Salah satu aliran tarekat yang berkembang di Indonesia khususnya di Jawa Barat adalah Tarekat QadiriyahNaqsabandiyah Tarekat ini dikembangkan oleh Shahibul wafa Tajul Arifin atau yang dikenal dengan Abah Anom di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Perjuangan panjang untuk menyebarkan tarekat ini telah Nampak dengan semakin berkembangnya tarekat ini Tidak hanya di wilayah Jawa Barat namun juga di wilayah lainnya Bahkan sudah menyebar ke Singapura dan Malaysia Karakteristik dari tarekat ini adalah menggabungkan antara dua aliran tarekat yaitu Tarekat Qadiriyah yang dikembangkan oleh Syaikh Abdul Qadir Jaelani dengan Tarekat Naqsabandiyah Kedua tarekat ini memiliki kekhasan masing masing yang kemudian disatukan dalam satu aliran tarekat yaitu Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah atau dikenal dengan TQN Para pengikutnya sering dikenal dengan istilah Ikhwan TQN Buku ini merupakan laporan penelitian etnografi mengenai Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah di Pesantren Kajembaran Rahmaniyah Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia Masih sedikitnya referensi mengenai tarekat ini menjadi alasan kuat bagi kami untuk menerbitkannya Sifat dari buku ini yang merupakan laporan etnografi menjadi sisi kuat data dibandingkan dengan buku buku lainnya