Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan gambaran menyeluruh mengenai perkembangan dan keberadaan Tarekat Naqsyabandi Haqqani di Indonesia. Dalam bab pertama, buku ini memperkenalkan latar belakang dan pentingnya studi tentang tarekat sufisme dalam konteks keagamaan modern. Dalam bab kedua, buku ini menjelaskan silsilah dan biografi pendiri Tarekat Naqsyabandi Haqqani, termasuk perjalanan sejarah tarekat ini dari keberadaannya hingga masuk dan berkembang di Indonesia. Penulis juga membahas peran institusi-institusi yang terkait dengan tarekat ini, seperti Yayasan Haqqani Indonesia dan Rabbani Sufi Institute Indonesia. Selanjutnya, dalam bab ketiga, buku ini membahas doktrin dan teknik spiritual yang menjadi ciri khas Tarekat Naqsyabandi Haqqani, termasuk prinsip-prinsip spiritual, latihan-latihan, dan pengamalan yang dilakukan oleh para pengikut tarekat. Penulis juga menyajikan analisis tentang perubahan yang terjadi dalam tarekat sufisme di tengah tantangan modernitas, termasuk adaptasi terhadap teknologi dan pergeseran basis pengikut tarekat dari kalangan rural ke kalangan urban. Buku ini juga menyampaikan pandangan-pandangan ilmuwan seperti Azyumardi Azra dan Ernest Gellner tentang peran tasawuf dalam menghadapi tantangan modernitas, serta bagaimana tarekat sufisme mampu bertahan dan berkembang di tengah perubahan sosial dan budaya. Dengan demikian, buku ini menjadi referensi yang berharga bagi mereka yang tertarik memahami peran dan perkembangan tarekat sufisme, khususnya Tarekat Naqsyabandi Haqqani, dalam konteks keagamaan dan sosial di Indonesia.
Ernest Gellner dalam bukunya Moslem Society 1981 menyatakan bahwa tasawuf tidak dapat bertahan karena selalu mendapat tantangan dari ajaran Islam yang eksoteris fikih dan akan menjadi tradisi kalangan menegah ke bawah Tantangan ke dua berasal dari institusi institusi pendidikan modern yang berkembang pesat sehingga lembaga lembaga sufisme akan kehilangan kesempatan dan pengikut akibat orientasi yang berubah seiring dengan perkembangan zaman Mendukung pendapat Azyumardi Azra dalam bukunya Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVII 1988 yang menyatakan bahwa tasawuf dengan kemampuan yang ada dalam institusinya dapat melakukan perubahan dalam rangka menjaga kesinambungannya Dalam hal menghadapi tantangan dari ulama fikih para sufi berusaha untuk mengurangi ciri ciri ekstatik dan berlebih lebihan dalam tasawuf dan menekankan kepatuhan pada syariat Tantangan yang timbul dari modernitas tasawuf melakukan akomodasi terhadap kemodernan itu sendiri seperti penggunaan perangkat teknologi Pengikut tasawuf juga mengalami perubahan bukan hanya sebatas kaum rural tetapi sudah sampai pada masyarakat urban Sebagaimana hasil dari penelitian yang telah dilakukan secara kepustakaan dan observasi partisipatori di beberapa zawiat institusi tasawuf Tarekat Naqsyabandi Haqqani di Jakarta Sumber yang digunakan adalah kepustakaan yang berhubungan dengan Tarekat Naqsyabandi klasik dan Naqsyabandi Haqqani serta observasi partisipatori ke beberapa zawiat Naqsyabandi Haqqani yang terdapat di wilayah Jakarta Sumber pertama dibaca dengan cara melakukan komparasi terhadap ajaran ajaran Tarekat Naqsyabandi dan Naqsyabandi Haqqani Hal ini dilakukan dalam rangka melihat seberapa jauh Naqsyabandi Haqani melakukan transformasi ajaran Naqsyabandi Sumber kedua dibaca dengan cara berperan aktif dalam kegiatan kegiatan yang diadakan zawiat zawiat dan wawancara mendalam dengan pengikut tarekat dan pimpinan zawiat Ini dilakukan untuk mendapatkan informasi sejauh mana ajaran Tarekat Naqsyabandi Haqqani dapat memenuhi kebutuhan masyarakat modern kota
Jumlah Halaman | 163 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-401-082-9 |
eISBN | 978-623-209-257-0 |