Sinopsis Singkat Buku "Taqdir, Cinta dan Kekuasaan" Buku ini menggambarkan perjalanan kehidupan manusia yang dipenuhi dengan perubahan dan dinamika yang silih berganti, seperti rajin-malas, cerdas-dungu, adil-zalim, dan berkuasa-dikuasai. Semua ini merupakan bagian dari putaran kehidupan yang menuju keputusan akhir yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta. Buku ini mengajarkan manusia untuk menerima kenyataan dengan lapang dada, optimisme, dan selalu berbaik sangka terhadap sesama dan kepada Sang Pencipta. Penulis menulis buku ini sebagai bentuk inspirasi dari berbagai kejadian dalam kehidupan kemanusiaan yang tidak bisa ditolak, melainkan hanya bisa dibelokkan arahnya melalui usaha maksimal yang sesuai dengan keyakinan, kepercayaan, aturan, dan hukum yang dibuat manusia. Buku ini juga mengingatkan manusia bahwa setiap individu adalah hamba Allah sekaligus wakil-Nya di muka bumi, dan diberi akal untuk mengolah alam sesuai dengan tujuan penciptannya. Namun, akal ini perlu dibatasi oleh agama sebagai tuntunan agar manusia tidak melebihi batas. Dalam konteks sosial, manusia tidak dapat terlepas dari interaksi dengan sesama yang memiliki perbedaan adat, budaya, kepercayaan, dan karakter. Perbedaan ini sering kali memicu benturan kepentingan yang berpotensi menyebabkan permusuhan dan menurunkan derajat penciptaan manusia yang sempurna. Buku ini juga menyajikan kisah-kisah yang menggambarkan perjalanan kehidupan para tokoh utama, seperti Abil & Rahma dan Adi & Anin, yang mengalami tantangan, kecintaan, keraguan, dan akhirnya menemui taqdir mereka masing-masing. Selain itu, buku ini juga menyertakan informasi terkait UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, termasuk fungsi dan sifat hak cipta, serta pembatasan pelindungan hak cipta. Buku ini merupakan karya ilmiah yang menggabungkan antara pemikiran filosofis, pengalaman kehidupan, dan hukum hak cipta, yang bertujuan untuk memperkaya pemahaman pembaca tentang keterkaitan antara kehidupan manusia, agama, dan hukum.
Novel Taqdir Cinta dan Kekuasaan ini ditulis karena terilhami oleh rentetan kejadian kehidupan kemanusiaan yang tidak sedikitpun mampu ditolak oleh manusia melainkan hanya mampu dibelokkan arahnya dengan usaha maksimal yang tidak saja sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya melainkan juga dengan aturan dan hukum yang dibuat manusia atau sekelompok manusia untuk mengatur segala kehidupan manusia di bumi tempat tinggalnya serta doa dan harapan kepada Allah pencipta dan yang memiliki otoritas dalam menetapkan takdir kepada setiap makhluk Nya termasuk juga terhadap manusia termasuk kisah perjalanan hidup manusia dalam memperjuangkan cinta dan menggapai cita sebagai tanggung jawab moral manusia untuk tetap terjadinya kesucian cinta seperti yang pernah disebut oleh seorang penyair Kahlil Gibran Cinta tak memberikan apapun kecuali keseluruhan dirinya utuh penuh dia pun tak mengambil apa apa kecuali dari dirinya sendiri Dan jika kecocokan itu tidak ada cinta tak akan pernah tumbuh dalam hitungan tahun bahkan generasi serta untuk tetap menjaga keseimbangan alam keseimbangan kehidupan sehingga tidak terjadi absolutisme atas nama manusia seperti yang disitir oleh John Emerich Edward Dalberg Acton atau yang lebih dikenal dengan Lord Acton Power tends to corrupt and absolute power corrupt absolutely Kekuasaan itu cenderung korup dan kekuasaan yang mutlak cenderung menghasilkan korup yang mutlak Mengapa Karena kemutlakan hanyalah milik Allah
Jumlah Halaman | 256 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-02-1427-1 |
eISBN | 978-623-02-1553-7 |