Sinopsis Buku Tanah Silam Buku *Tanah Silam* karya Fendi Kachonk adalah kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan batin seorang penulis dalam mengungkapkan keindahan, kesedihan, cinta, dan rindu melalui kata-kata. Puisi-puisi dalam buku ini lahir dari proses yang panjang, di mana setiap baris menjadi ekspresi dari jiwa yang terus berusaha menyampaikan makna yang mendalam. Buku ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari kenakalan seorang hamba, tetapi juga menjadi bentuk penghargaan terhadap para guru, teman, dan semua pihak yang terlibat dalam proses kreatif penulis. Dalam buku ini, Fendi Kachonk menyampaikan kepercayaannya bahwa puisi adalah jalan panjang dari sebuah proses, di mana setiap kata yang ditulis adalah hasil dari perjuangan, pengeditan, dan keinginan untuk menyampaikan hal-hal yang tak terucapkan. Dengan menggabungkan unsur bunyi, nada, dan irama, puisi-puisi dalam *Tanah Silam* menjadi suara dari jiwa yang ingin terdengar. Buku ini juga mencerminkan keharmonisan antara manusia dengan alam, dan bagaimana semuanya terikat dalam dinamika semesta yang tak terpisahkan. Dari halaman 25 hingga 36, terdapat beberapa puisi yang masing-masing menggambarkan tema-tema yang berbeda, seperti kegelisahan, rindu, dan keindahan alam. Buku ini menjadi kenang-kenangan sederhana yang terus mengingatkan kita akan keindahan kata-kata dan kekuatan ekspresi melalui puisi. Dengan demikian, *Tanah Silam* bukan hanya sekadar kumpulan puisi, tetapi juga bentuk pengakuan terhadap proses kreatif, keindahan, dan kejujuran batin yang terus berusaha menyampaikan kebenaran melalui kata-kata.
Sinopsis Buku Tanah Silam Buku *Tanah Silam* karya Fendi Kachonk adalah kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan batin seorang penulis dalam mengungkapkan keindahan, kesedihan, cinta, dan rindu melalui kata-kata. Puisi-puisi dalam buku ini lahir dari proses yang panjang, di mana setiap baris menjadi ekspresi dari jiwa yang terus berusaha menyampaikan makna yang mendalam. Buku ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari kenakalan seorang hamba, tetapi juga menjadi bentuk penghargaan terhadap para guru, teman, dan semua pihak yang terlibat dalam proses kreatif penulis. Dalam buku ini, Fendi Kachonk menyampaikan kepercayaannya bahwa puisi adalah jalan panjang dari sebuah proses, di mana setiap kata yang ditulis adalah hasil dari perjuangan, pengeditan, dan keinginan untuk menyampaikan hal-hal yang tak terucapkan. Dengan menggabungkan unsur bunyi, nada, dan irama, puisi-puisi dalam *Tanah Silam* menjadi suara dari jiwa yang ingin terdengar. Buku ini juga mencerminkan keharmonisan antara manusia dengan alam, dan bagaimana semuanya terikat dalam dinamika semesta yang tak terpisahkan. Dari halaman 25 hingga 36, terdapat beberapa puisi yang masing-masing menggambarkan tema-tema yang berbeda, seperti kegelisahan, rindu, dan keindahan alam. Buku ini menjadi kenang-kenangan sederhana yang terus mengingatkan kita akan keindahan kata-kata dan kekuatan ekspresi melalui puisi. Dengan demikian, *Tanah Silam* bukan hanya sekadar kumpulan puisi, tetapi juga bentuk pengakuan terhadap proses kreatif, keindahan, dan kejujuran batin yang terus berusaha menyampaikan kebenaran melalui kata-kata.
Jumlah Halaman | 89 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Kampoeng Jerami |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-702-275-1 |
eISBN |