Sinopsis Buku: Buku ini membahas konsep harta dalam Islam sebagai sarana untuk menjalankan misi penciptaan manusia. Penulis menjelaskan bahwa berusaha menjadi kaya bukanlah larangan, melainkan perintah selama tujuannya adalah mencari ridha Allah. Buku ini juga menguraikan pentingnya bersyukur atas nikmat harta dan menjelaskan bahwa zuhud bukan berarti miskin, melainkan sikap hati yang menjauhkan diri dari kebendaan. Selain itu, buku ini menyajikan contoh tokoh-tokoh Islam yang kaya namun dermawan, seperti Rasulullah SAW, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’d bin Abi Waqqas, yang dianggap sebagai ahli surga karena kesabaran, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama. Buku ini juga menyoroti bahwa kaya dan bersyukur lebih utama daripada miskin dan bersabar, sepanjang dilakukan dengan hati yang tulus dan ketaatan kepada Allah. Buku ini memberikan pemahaman bahwa kekayaan bisa menjadi sarana untuk mewujudkan kebajikan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Harta tidak dibawa mati begitu banyak orang beranggapan Padahal harta merupakan salah satu sarana utama dalam mendekatkan diri kepada Allah Tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah Kemiskinan dan kemunduran ekonomi dunia Islam secara makro telah menjadi salah satu penyebab rendahnya kehormatan dan wibawa umat Islam Oleh karena itu umat Islam harus kaya harus tajir karena Allah Buku ini berisi berbagai alasan mengapa umat Islam harus berusaha menjadi kaya li Allah ta
Jumlah Halaman | 152 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | CV Cakrawala Satria Mandiri |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | 978-623-6282-65-6 |
eISBN | proses |