TAFSIR TEOLOGI PEMBEBASAN AGAMA: Pemikiran Asghar Ali Engineer dan Gustavo Gutierrez tentang Teologi Pembebasan Islam dan Kristen
Dr. Mansur, S.Ag., M.Ag., CM.
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Dalam perspektif moderasi beragama agama menjadi inspirasi bagi umatnya untuk berkontribusi dalam membangun peradaban dan pembangunan bangsanya Dalam rangka mewujudkan pengarusutamaan moderasi beragama di atas maka adanya kajian terhadap teologi agama agama menjadi sangat penting Tumbuh mekarnya diskursus teologi ke arah perumusan teologi baru dalam sejarahnmya adalah sebuah keniscayaan Teologi bukanlah agama terlebih lagi teologi adalah bukan tuhan Teologi tidak lain dan tidak bukan adalah hasil rumusan akal fikiran manusia yang terkondisikan oleh waktu dan situasi sosial yang ada pada saat rumusan teologi itu dipaparkan Rumusan itu sudah barang tentu terbatas oleh ruang waktu dan tingkat pengetahuan manusia yang tumbuh sampai saat itu serta situasi politik tertentu meskipun sumber teologi adalah kitab suci masingmasing agama namun rumusan hasil ekstrapolasi pemikiran teologis tidak lain adalah hasil karya akal fikiran manusia yang bisa saja bersifat fallible Dalam perspektif moderasi beragama agama menjadi inspirasi bagi umatnya untuk berkontribusi dalam membangun peradaban dan pembangunan bangsanya Dalam rangka mewujudkan pengarusutamaan moderasi beragama di atas maka adanya kajian terhadap teologi agama agama menjadi sangat penting Tumbuh mekarnya diskursus teologi ke arah perumusan teologi baru dalam sejarahnmya adalah sebuah keniscayaan Teologi ...bukanlah agama terlebih lagi teologi adalah bukan tuhan Teologi tidak lain dan tidak bukan adalah hasil rumusan akal fikiran manusia yang terkondisikan oleh waktu dan situasi sosial yang ada pada saat rumusan teologi itu dipaparkan Rumusan itu sudah barang tentu terbatas oleh ruang waktu dan tingkat pengetahuan manusia yang tumbuh sampai saat itu serta situasi politik tertentu meskipun sumber teologi adalah kitab suci masingmasing agama namun rumusan hasil ekstrapolasi pemikiran teologis tidak lain adalah hasil karya akal fikiran manusia yang bisa saja bersifat fallible
