Sinopsis Buku: *Surat Kecil Untuk Tuhan* adalah kumpulan cerita dan puisi yang bercerita tentang kehidupan seorang anak perempuan bernama Gita Sesa Wanda Cantika, yang lahir pada 19 Juni 1991 dan meninggal pada 25 Desember 2006. Buku ini menggambarkan perjalanan hidup Gita sejak kecil hingga akhir hayatnya, dengan nuansa kehidupan keluarga yang penuh tantangan, terutama setelah perceraian orangtuanya. Meski keluarganya dianggap bahagia, kehadiran ayah sebagai orang tua tunggal dan hubungan yang tetap baik antara ayah dan ibu memberi dampak mendalam pada kehidupan Gita dan kedua kakaknya. Dalam buku ini, Gita menggambarkan kehidupannya yang diisi dengan kebiasaan sehari-hari, seperti bangun pagi, mandi, dan menghadiri sekolah. Ia juga mengungkapkan perasaannya yang kompleks terhadap dunia luar, keluarga, dan Tuhan. Buku ini tidak hanya menjadi catatan harian, tetapi juga menjadi bentuk ekspresi hati yang penuh harapan, kecemasan, dan kecintaan terhadap kehidupan. Terutama dalam puisi terakhirnya, Gita menyampaikan doa dan harapan kepada Tuhan, dengan harapan bisa kembali ke dunia yang ia cintai. Buku ini juga menggambarkan hubungan yang hangat antara Gita dengan kedua kakaknya, Chika dan Kiki, yang menjadi bagian penting dalam kehidupannya. Kiki, khususnya, menjadi sumber dukungan dan kekuatan bagi Gita dalam menghadapi berbagai tantangan. Buku ini juga menggambarkan perasaan kehilangan dan kebingungan yang muncul dari kehidupan keluarga yang tidak stabil. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, *Surat Kecil Untuk Tuhan* menjadi bukti bahwa anak-anak, meski masih kecil, memiliki perasaan dan pikiran yang dalam, serta kekuatan untuk mengungkapkan kebenaran dan harapan mereka kepada dunia. Buku ini adalah pengingat akan keindahan kehidupan, kekuatan doa, dan pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi tantangan hidup.
Sinopsis Buku: *Surat Kecil Untuk Tuhan* adalah kumpulan cerita dan puisi yang bercerita tentang kehidupan seorang anak perempuan bernama Gita Sesa Wanda Cantika, yang lahir pada 19 Juni 1991 dan meninggal pada 25 Desember 2006. Buku ini menggambarkan perjalanan hidup Gita sejak kecil hingga akhir hayatnya, dengan nuansa kehidupan keluarga yang penuh tantangan, terutama setelah perceraian orangtuanya. Meski keluarganya dianggap bahagia, kehadiran ayah sebagai orang tua tunggal dan hubungan yang tetap baik antara ayah dan ibu memberi dampak mendalam pada kehidupan Gita dan kedua kakaknya. Dalam buku ini, Gita menggambarkan kehidupannya yang diisi dengan kebiasaan sehari-hari, seperti bangun pagi, mandi, dan menghadiri sekolah. Ia juga mengungkapkan perasaannya yang kompleks terhadap dunia luar, keluarga, dan Tuhan. Buku ini tidak hanya menjadi catatan harian, tetapi juga menjadi bentuk ekspresi hati yang penuh harapan, kecemasan, dan kecintaan terhadap kehidupan. Terutama dalam puisi terakhirnya, Gita menyampaikan doa dan harapan kepada Tuhan, dengan harapan bisa kembali ke dunia yang ia cintai. Buku ini juga menggambarkan hubungan yang hangat antara Gita dengan kedua kakaknya, Chika dan Kiki, yang menjadi bagian penting dalam kehidupannya. Kiki, khususnya, menjadi sumber dukungan dan kekuatan bagi Gita dalam menghadapi berbagai tantangan. Buku ini juga menggambarkan perasaan kehilangan dan kebingungan yang muncul dari kehidupan keluarga yang tidak stabil. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, *Surat Kecil Untuk Tuhan* menjadi bukti bahwa anak-anak, meski masih kecil, memiliki perasaan dan pikiran yang dalam, serta kekuatan untuk mengungkapkan kebenaran dan harapan mereka kepada dunia. Buku ini adalah pengingat akan keindahan kehidupan, kekuatan doa, dan pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi tantangan hidup.