Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan sejarah dan dampak kedatangan bangsa-bangsa Barat, khususnya Portugis dan Spanyol, ke wilayah Indonesia. Buku ini menjelaskan secara terperinci tentang latar belakang keberadaan bangsa Barat dalam mencari jalur perdagangan ke Timur, khususnya daerah rempah-rempah yang kaya akan sumber daya alam. Dalam konteks ini, buku juga membahas peran Pangeran Henry, pelaut Portugis yang berjasa dalam mengembangkan pengetahuan tentang ilmu bumi dan pelayaran, yang menjadi dasar bagi ekspansi bangsa Barat ke wilayah Asia Tenggara. Selain itu, buku ini juga menjelaskan konflik yang terjadi antara bangsa Barat, khususnya Portugis dan Spanyol, dengan bangsa-bangsa yang beragama Islam, seperti Arab, Mesir, India, dan Indonesia. Konflik ini tidak hanya bersifat politik dan ekonomi, tetapi juga terkait dengan penyebaran agama dan perjuangan untuk menguasai perdagangan dan pemerintahan. Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia tidak hanya membawa perubahan dalam bidang ekonomi, tetapi juga memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan budaya bangsa Indonesia. Buku ini juga menyajikan latar belakang sejarah kekuasaan Islam di Eropa yang berakhir pada tahun 1492, ketika benteng Islam terakhir, Granada, jatuh ke tangan bangsa Spanyol. Hal ini menjadi titik balik dalam sejarah Eropa dan memengaruhi kebijakan ekspansi kolonial bangsa Barat ke wilayah Asia, termasuk Indonesia. Dengan penjelasan yang jelas dan terstruktur, buku ini memberikan gambaran menyeluruh tentang peran dan dampak kedatangan bangsa Barat ke Indonesia, serta perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan sejarah tersebut.
Sultan Hasanuddin memiliki julukan Ayam Jantan dari Timur Dia adalah Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan yang merupakan putra kedua dari Sultan Malikusaid Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 di Makassar Setelah diangkat sebagai Sultan Kerajaan Gowa dia berusaha menggabungkan beberapa kerajaan kecil di wilayah Indonesia Timur dan melawan Belanda dengan sengit Belanda meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos benteng terkuat Gowa yakni Somba Opu Sultan Hasanuddin wafat pada 12 Juni 1670