Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan analisis mendalam mengenai tantangan dan dinamika sektor kedelai di Indonesia, khususnya dalam konteks produksi lokal yang semakin mengalami penurunan. Dalam bagian pertama, buku ini membahas fenomena penurunan produksi kedelai lokal, yang disertai dengan penyusutan lahan kedelai di wilayah seperti Gunungkidul, serta ketidakstabilan harga acuan cabai dan kedelai yang tidak diatur secara sistematis. Hal ini berdampak pada stok tiga komoditas yang berada dalam zona merah, menunjukkan krisis ketersediaan dan ketergantungan pada impor. Selain itu, buku ini juga mengupas strategi di balik politik kedelai nasional, termasuk kebijakan pemerintah yang membebaskan tarif bea masuk untuk kedelai impor, yang berpotensi mengancam keberlanjutan sektor pertanian lokal. Di sisi lain, buku ini tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga menyajikan upaya-upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan literasi melalui berbagai program seperti Duta Baca Indonesia, gerakan literasi sekolah, dan inisiatif seperti street library di Bandung. Buku ini juga menggambarkan pentingnya literasi sebagai tolok ukur kualitas pendidikan dan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat. Dengan meningkatnya penggunaan media digital, terutama telepon pintar, buku ini menyoroti pentingnya menyediakan konten yang sesuai dengan tren ini untuk mempercepat akses dan penyebaran informasi. Secara keseluruhan, buku ini merupakan kajian yang menyeluruh mengenai tantangan sektor kedelai dan upaya peningkatan literasi di Indonesia, dengan pendekatan yang menarik dan informatif.
Menurut Wakil Menteri KeuanganBambang Brodjonegoro aturan yangditerbitkan pada 3 Oktober 2013 itusudah mulai diberlakukan Aturan inisekaligus mengubah Peraturan MenteriKeuangan Nomor 213 PMK 011 2011 yang mengutip bea masuk kedelai imporsebesar 5 persen
Jumlah Halaman | 56 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-344-656-3 |