Sinopsis Buku: Buku ini membahas secara mendalam tentang Spermatologi, khususnya tentang kapasitasi spermatozoa, reaksi akrosom, dan fertilisasi. Buku ini merupakan referensi yang komprehensif untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, serta peneliti yang tertarik pada proses fertilisasi dan teknologi inseminasi buatan. Isi buku ini terdiri dari berbagai bab yang menjelaskan mekanisme fisiologis dan biokimia terkait perkembangan dan aktivasi spermatozoa, termasuk: - Reaksi Akrosom: Penjelasan tentang enzim-enzim akrosom, arti fungsional, morfologi, kinetika, serta perbedaan antara reaksi akrosom "true" dan "false". - Mekanisme Reaksi Akrosom: Penjelasan tentang proses biokimia dan fisiologis yang terjadi selama reaksi akrosom. - Hiperaktifasi Spermatozoa: Penjelasan tentang perubahan perilaku dan aktivitas spermatozoa yang terjadi sebelum fertilisasi. - Kapasitasi Spermatozoa: Penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitasi, baik secara *in vivo* maupun *in vitro*, serta perubahan biokimia dan fisiologis yang terjadi selama proses kapasitasi. Selain itu, buku ini juga mencakup topik tentang inseminasi buatan, yang merupakan pengembangan teknologi berdasarkan pemahaman tentang fisiologi spermatozoa. Buku ini terinspirasi dari buku-buku terkemuka seperti *Farm Animal Reproduction* dan *Mammalian Fertilization*, dan dirancang agar mudah dipahami dan bermanfaat bagi pembaca yang berminat pada bidang reproduksi hewan dan teknologi reproduksi modern.
Spermatozoa sebelum mengalami fertilisasi atau pembuahan mengalami perubahan struktur dan fungsinya Perubahan struktur dan fungsi spermatozoa ini mulai terjadi pada saat di dalam saluran reproduksi jantan dan saluran reproduksi betina hingga sampai terjadinya proses fertilisasi di dalam ampulla Perubahan struktur dan fungsi spermatozoa saat di dalam saluran reproduksi betina disebut dengan kapasitasi spermatozoa yang dilanjutkan dengan reaksi akrosom Kapasitasi spermatozoa pada dasarnya adalah perubahan fisiologis yang di dalam buku ini mulai dibahas proses kapasitasi spermatozoa secara in vivo dan in vitro faktor faktor yang mempengaruhi kapasitasi yang dijelaskan secara in vitro serta peristiwa peristiwa yang terjadi pada spermatozoa selama mengalami kapasitasi Setelah proses kapasitasi dilanjutkan dengan reaksi akrosom sehingga spermatozoa mampu membuahi sel telur Untuk lebih jelasnya tentang peristiwa reaksi akrosom ini maka di mulai dengan penjelasan tentang enzim enzim yang ada di dalam akrosom arti fungsional terjadinya akrosom morfologi dan kinetika reaksi akrosom mekanisme reaksi akrosom serta terjadinya hiperaktivasi spermatozoa yang bersamaan dengan proses reaksi akrosom Proses fertilisasi dimulai dari penetrasi spermatozoa pada lapisan terluar oosit yaitu kumulus oophorus yang melibatkan proses enzimatis selanjutnya adalah penetrasi spermatozoa ke dalam lapisan terluar dari oosit yaitu zona pellusida peristiwa penyerangan spermatozoa pada zona pellusida Reseptor reseptor spermatozoa pada zona dan reseptor reseptor zona saling berinteraksi satu dengan yang lainnya Proses penetrasi spermatozoa dalam menembus zona pellusida dan kejadian kejadian setelah terjadinya fusi antara spermatozoa dengan sel telur Spermatozoa setelah melakukan penetrasi oosit menyebabkan aktivasi dari oosit selanjutnya terjadi proses exocytosis granula granula cortical dan terjadi proses penghambatan polysperma Sedangkan proses fertilisasi tersebut diakhiri dengan terjadinya dekondensasi nucleus spermatozoa dalam sitoplasma Fisiologi spermatozoa hingga terjadinya fertilisasi mendasari perkembangan bioteknologi reproduksi meliputi Inseminasi Buatan IB Transfer Embrio Fertilisasi In Vitro dan Manipulasi Embrio sedangkan tujuan dari Bioteknologi Reproduksi pada ternak betujuan untuk memperbaiki Mutu Genetik ternak sedangkan pada manusia adalah untu membantu pasangan suami istri untuk mendapatkan anak secara bantuan Hingga saat ini IB yang telah terbukti dapat meningkatkan mutu genetik ternak dan dapat diterima oleh masyarakat sehingga saat ini IB telah dilaksanakan secara swadaya masyarakat Selain itu IB merupakan cara yang ampuh untuk meningkatkan populasi ternak dan produksi ternak baik secara kualitatif maupun kuantitatif sehingga dapat meningkatkan pendapatan baik petani maupun pemerintah daerah
Jumlah Halaman | 194 |
---|---|
Kategori | Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kelautan |
Penerbit | UB PRESS |
Tahun Terbit | 2011 |
ISBN | 978-602-8960-04-5 |
eISBN | 978-602-8960-05-2 |