Sinopsis Buku: Buku ini adalah hasil dari naskah Skripsi S1 yang ditulis lebih dari dua puluh tahun yang lalu oleh penulis di Fakultas Ushuluddin, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Buku ini merupakan refleksi personal penulis atas perjalanan hidup selama dua dekade, yang dimulai dari keinginan untuk memahami agama dalam pengertian generik, bukan dalam konteks partikular seperti Islam. Penulis menggali konsep agama melalui perspektif filsafat perennial, yang menekankan pada simetri antara ilahi dan insani, serta upaya untuk menemukan kerangka konseptual yang mampu menjelaskan fenomena keagamaan secara ilmiah dan empiris. Dalam buku ini, penulis mengusulkan bahwa Studi Agama secara metodologis berbeda dari kajian teologis dan kajian filsafat agama. Studi Agama berlandaskan pada realitas nyata, bukan hanya pada keyakinan atau realitas logis imajiner. Penulis juga menyoroti pentingnya pendekatan kritis terhadap fenomena agama dalam konteks kehidupan masyarakat, termasuk kehidupan keagamaan bangsa Yunani, Persia, India, dan Mesir, serta penggunaan metode deskriptif, analitik, dan komparatif dalam studi agama. Buku ini juga menggambarkan peran agama dalam ruang publik, khususnya dalam konteks politik Indonesia, dengan menyajikan bagaimana agama mencuat ke permukaan ketika negara tidak mampu memberikan kepastian dalam dinamika kehidupan masyarakat, dan sebaliknya surut ke ranah privat ketika negara mampu menjamin kepastian tersebut. Dengan pendekatan ini, buku ini berupaya menjadi fondasi pemikiran ilmiah yang membentuk arah dan pola pemahaman tentang agama dalam konteks yang lebih luas.
Sinopsis Buku: Buku ini adalah hasil dari naskah Skripsi S1 yang ditulis lebih dari dua puluh tahun yang lalu oleh penulis di Fakultas Ushuluddin, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Buku ini merupakan refleksi personal penulis atas perjalanan hidup selama dua dekade, yang dimulai dari keinginan untuk memahami agama dalam pengertian generik, bukan dalam konteks partikular seperti Islam. Penulis menggali konsep agama melalui perspektif filsafat perennial, yang menekankan pada simetri antara ilahi dan insani, serta upaya untuk menemukan kerangka konseptual yang mampu menjelaskan fenomena keagamaan secara ilmiah dan empiris. Dalam buku ini, penulis mengusulkan bahwa Studi Agama secara metodologis berbeda dari kajian teologis dan kajian filsafat agama. Studi Agama berlandaskan pada realitas nyata, bukan hanya pada keyakinan atau realitas logis imajiner. Penulis juga menyoroti pentingnya pendekatan kritis terhadap fenomena agama dalam konteks kehidupan masyarakat, termasuk kehidupan keagamaan bangsa Yunani, Persia, India, dan Mesir, serta penggunaan metode deskriptif, analitik, dan komparatif dalam studi agama. Buku ini juga menggambarkan peran agama dalam ruang publik, khususnya dalam konteks politik Indonesia, dengan menyajikan bagaimana agama mencuat ke permukaan ketika negara tidak mampu memberikan kepastian dalam dinamika kehidupan masyarakat, dan sebaliknya surut ke ranah privat ketika negara mampu menjamin kepastian tersebut. Dengan pendekatan ini, buku ini berupaya menjadi fondasi pemikiran ilmiah yang membentuk arah dan pola pemahaman tentang agama dalam konteks yang lebih luas.