Sinopsis Buku: Buku ini mengisahkan kisah perjalanan seorang siswi yang berasal dari Bandung, Fatimah, yang terpilih menjadi peserta program SM3T (Sarjana Muda Mengajar di Tempat) untuk mengajar di Kabupaten Kepulauan Anambas, yang dikenal juga dengan sebutan Anambas. Sebelum berangkat, Fatimah menuliskan doa dalam karangannya berbahasa Sunda, yang berisi harapan untuk bisa naik pesawat. Doa ini akhirnya terkabul, dan Fatimah berangkat ke Anambas melalui pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang. Selama perjalanan, Fatimah mengalami perasaan yang berbeda karena merasa menjadi bagian dari komunitas minoritas yang harus beradaptasi dengan kehidupan masyarakat mayoritas. Buku ini juga menceritakan pengalaman hidup seorang anak Sunda yang tinggal di lingkungan masyarakat Melayu, serta tantangan yang dihadapinya dalam mengikuti bahasa dan kebiasaan baru. Buku ini tidak hanya menggambarkan perjalanan pendidikan Fatimah, tetapi juga menjadi cerminan keberagaman Indonesia yang kaya akan suku, budaya, dan kondisi geografis. Dengan narasi yang hangat dan penuh makna, buku ini mengajak pembaca untuk lebih menghargai keberagaman dan memahami perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.
Rumah Kepiting di sanalah dua orang guru muda tinggal berdua Sebuah rumah panggung yang terbuat dari kayu dan berdiri di atas pantai Entah bagaimana mulanya rumah bergaya Melayu itu mereka sebut sebagai rumah kepiting Setahun di Rumah Kepiting adalah kumpulan cerita pendek karya seorang guru yang mengajar di daerah terpencil selama satu tahun Buku Kumpulan cerpen berkisah tentang pengalaman penulis sehari hari di tanah rantau tanah Melayu tepatnya di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Kepulauan Anambas Cerita ceritanya sangat sederhana dan ringan tetapi disajikan secara menarik Buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan
| Jumlah Halaman | 110 |
|---|---|
| Kategori | Novel |
| Penerbit | CV. Cipta Media Edukasi |
| Tahun Terbit | 2018 |
| ISBN | 978-602-478-528-4 |
| eISBN |