Logo Bacabuku
Seri Mengenal Bunga Langka: Bunga Edelweis yang Sabar

Seri Mengenal Bunga Langka: Bunga Edelweis yang Sabar

Rifqi Risnadyatul Hudha
Ebook

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan kisah Bunga Edelweis yang sabar, yang tinggal di lereng Gunung Bromo bersama Stevia dan Verbena. Edelweis dikenal sebagai bunga abadi karena kelopaknya tidak pernah rontok, membuatnya menjadi bahan iri bagi bunga-bunga lain. Namun, karena kepopulerannya, Edelweis sering dipetik oleh orang-orang, hingga akhirnya hampir punah. Dalam cerita ini, Edelweis berdoa kepada Tuhan agar keluarganya tidak punah, dan berkat kesabaran serta doa tersebut, Edelweis akhirnya diberi kesempatan untuk terus hidup. Penduduk suku Tengger juga memulai budidaya Edelweis, sehingga bunga tersebut kini semakin banyak dan terlindungi oleh pemerintah Indonesia. Orang yang memetik Edelweis bisa dihukum hingga satu tahun penjara atau denda 50 juta. Cerita ini mengajarkan nilai kesabaran, doa, dan pentingnya menjaga kelestarian alam serta keanekaragaman hayati. Buku ini juga menyertakan profil pengarang dan ilustrator, serta informasi terkait penerbitan.

Sinopsis ebook

Hahaha Keluargamu dipetik lagi Edelweis kata Verbena Edelweis kecantikanmu membuat keluargamu hilang kata Stevia Stevia dan Verbena selalu menertawakan Edelweis yang sedang ketakutan karena keluarganya semakin sedikit Edelweis semakin sedih la khawatir kalau keluarganya akan punah Edelweis adalah bunga yang langka Edelweis disebut sebut sebagai bunga abadi Kelopak bunganya tidak bisa rontok selama bertahun tahun Inilah yang menyebabkan bunga tersebut dipetik banyak orang hingga langka Yuk baca cerita berjudul Bunga Edelweis yang Sabar ini Semoga kalian menjadi generasi emas Indonesia yang mempunyai jiwa sosial peduli antarmakhluk hidup

Detail Buku

Jumlah Halaman 110
Kategori Pendidikan
Penerbit CV. Cipta Media Edukasi
Tahun Terbit 2020
ISBN 978-623-290-091-2
eISBN
Seri Mengenal Bunga Langka: Bunga Edelweis yang Sabar

Seri Mengenal Bunga Langka: Bunga Edelweis yang Sabar

Rifqi Risnadyatul Hudha