merusak garis batas antara hukum dan disiplin ilmu lainnya 37 Penilaian Stevens kedengarannya benar Penekanan pada kebutuhan untuk mengintegrasikan hukum dengan ilmu ilmu sosial memang tidak surut akan tetapi hanya ada sedikit kemajuan yang dicapai dalam segelintir bidang yang produktif 38 Satu penyebab pokok yang membuat Realisme Hukum gagal menghasilkan titik tolak radikal dalam pemikiran dan praktik hukum adalah karena tujuannya yang tidak radikal Kaum Realis generasi awal mengusahakan sesuatu yang tidak terlalu doktriner dan mencari cara cara yang berguna untuk membantu para pengacara memprediksi hasil hasil perkara Kritik Realis terhadap Ortodoksi Klasik didorong oleh semangat untuk menghasilkan praktik kejuruan yang lebih baik Jerome Frank misalnya merasa prihatin dengan para pengajar yang kurang atau tidak memiliki pengalaman di bidang hukum Frank mengemukakan penolakan terhadap dogma dogma palsu Langdell dan berbicara tentang bagaimana mempelajari ilmu hukum dengan cara bekerja di kantor pengacara dan hadir di acara persidangan 39 Cara belajar alternatif ini tidak dimaksudkan agar para mahasiswa ilmu hukum memiliki kombinasi wawasan hukum sastra seni dan politik sebaliknya hal itu dimaksudkan agar terlahir para praktisi hukum yang lebih baik Thomas Bergin mengungkapkan hal tersebut dengan cara demikian Dengan demikian kaum Realis awal menjadi akademisi demi mencapai tujuan tujuan kejuruan Mereka menggunakan ilmu ilmu baru di bidang bahasa psikologi dan proses sosial dalam rangka menghasilkan pengacara yang lebih baik Jika sebagai akibatnya proses hukum menjadi semakin baik maka hal itu dipandang bagus akan tetapi reformasi hukum bukan tujuan utama mereka 40 Barangkali yang paling mengejutkan dari kritik Realisme Hukum terhadap Ortodoksi Klasik adalah pandangan orang bahwa Realisme Hukum adalah pendirian yang radikal dan pandangan ini sepertinya masih berlangsung di wilayah tertentu Pendapat mengenai radikalitas ini lebih jauh lagi menunjukkan konteks teoretis dan pendidikan dalam studi hukum Wawasan Realisme Hukum yang paling penting adalah bahwa aktivitas mengadili mencakup pertimbangan matang Adanya pertimbangan yang tak terhindarkan lagi ini menuntut agar para interpreter hukum berdialog dengan disiplin disiplin lainnya dalam rangka menghasilkan makna teks hukum Statemen statemen semacam ini bukan lagi hal yang kontroversial Akan tetapi ironinya adalah semen 10merusak garis batas antara hukum dan disiplin ilmu lainnya 37 Penilaian Stevens kedengarannya benar Penekanan pada kebutuhan untuk mengintegrasikan hukum dengan ilmu ilmu sosial memang tidak surut akan tetapi hanya ada sedikit kemajuan yang dicapai dalam segelintir bidang yang produktif 38 Satu penyebab pokok yang membuat Realisme Hukum gagal menghasilkan titik ...tolak radikal dalam pemikiran dan praktik hukum adalah karena tujuannya yang tidak radikal Kaum Realis generasi awal mengusahakan sesuatu yang tidak terlalu doktriner dan mencari cara cara yang berguna untuk membantu para pengacara memprediksi hasil hasil perkara Kritik Realis terhadap Ortodoksi Klasik didorong oleh semangat untuk menghasilkan praktik kejuruan yang lebih baik Jerome Frank misalnya merasa prihatin dengan para pengajar yang kurang atau tidak memiliki pengalaman di bidang hukum Frank mengemukakan penolakan terhadap dogma dogma palsu Langdell dan berbicara tentang bagaimana mempelajari ilmu hukum dengan cara bekerja di kantor pengacara dan hadir di acara persidangan 39 Cara belajar alternatif ini tidak dimaksudkan agar para mahasiswa ilmu hukum memiliki kombinasi wawasan hukum sastra seni dan politik sebaliknya hal itu dimaksudkan agar terlahir para praktisi hukum yang lebih baik Thomas Bergin mengungkapkan hal tersebut dengan cara demikian Dengan demikian kaum Realis awal menjadi akademisi demi mencapai tujuan tujuan kejuruan Mereka menggunakan ilmu ilmu baru di bidang bahasa psikologi dan proses sosial dalam rangka menghasilkan pengacara yang lebih baik Jika sebagai akibatnya proses hukum menjadi semakin baik maka hal itu dipandang bagus akan tetapi reformasi hukum bukan tujuan utama mereka 40 Barangkali yang paling mengejutkan dari kritik Realisme Hukum terhadap Ortodoksi Klasik adalah pandangan orang bahwa Realisme Hukum adalah pendirian yang radikal dan pandangan ini sepertinya masih berlangsung di wilayah tertentu Pendapat mengenai radikalitas ini lebih jauh lagi menunjukkan konteks teoretis dan pendidikan dalam studi hukum Wawasan Realisme Hukum yang paling penting adalah bahwa aktivitas mengadili mencakup pertimbangan matang Adanya pertimbangan yang tak terhindarkan lagi ini menuntut agar para interpreter hukum berdialog dengan disiplin disiplin lainnya dalam rangka menghasilkan makna teks hukum Statemen statemen semacam ini bukan lagi hal yang kontroversial Akan tetapi ironinya adalah semen 10