Sinopsis Buku: Buku ini, *Handbooks of Social Theory*, berfungsi sebagai buku pegangan yang menjelaskan dan memetakan bidang studi teori sosial. Buku ini tidak hanya menguraikan konsep, objek, dan jenis pengucapan yang relevan dalam teori sosial, tetapi juga memperkenalkan tokoh-tokoh utama dan permasalahan yang berkaitan dengan bidang ini. Meskipun editor buku ini tidak bermaksud mendefinisikan teori sosial secara eksplisit, upaya penyusunan buku ini justru berperan dalam mendefinisikan kembali teori sosial menjelang milenium. Buku ini menyoroti kompleksitas dan dinamika teori sosial sebagai bentukan diskursus yang terbuka terhadap interpretasi baru, inovasi, dan sintesa. Dalam konteks ini, teori sosial tidak dianggap sebagai bidang yang baku atau monolitik, melainkan sebuah bidang yang terfragmentasi, dengan beragam konsepsi, perspektif, dan pendekatan yang sering kali bertentangan. Namun, di sisi lain, ada tingkat kesepahaman yang mengejutkan dalam komunitas teoretisi sosial mengenai luasnya perspektif yang dijumpai dalam bidang ini. Buku ini juga mengakui bahwa upaya mendefinisikan teori sosial dapat menimbulkan kontroversi, terutama karena pengaruh pemikiran posmodern, feminis, dan multikultural yang menyoroti kelemahan dalam pendekatan yang terkesan dogmatis atau berbentuk "canon". Dengan demikian, buku ini memberikan gambaran yang lebih realistis dan terbuka terhadap perubahan, kritik, dan reinterpretasi dalam studi teori sosial.
Sinopsis Buku: Buku ini, *Handbooks of Social Theory*, berfungsi sebagai buku pegangan yang menjelaskan dan memetakan bidang studi teori sosial. Buku ini tidak hanya menguraikan konsep, objek, dan jenis pengucapan yang relevan dalam teori sosial, tetapi juga memperkenalkan tokoh-tokoh utama dan permasalahan yang berkaitan dengan bidang ini. Meskipun editor buku ini tidak bermaksud mendefinisikan teori sosial secara eksplisit, upaya penyusunan buku ini justru berperan dalam mendefinisikan kembali teori sosial menjelang milenium. Buku ini menyoroti kompleksitas dan dinamika teori sosial sebagai bentukan diskursus yang terbuka terhadap interpretasi baru, inovasi, dan sintesa. Dalam konteks ini, teori sosial tidak dianggap sebagai bidang yang baku atau monolitik, melainkan sebuah bidang yang terfragmentasi, dengan beragam konsepsi, perspektif, dan pendekatan yang sering kali bertentangan. Namun, di sisi lain, ada tingkat kesepahaman yang mengejutkan dalam komunitas teoretisi sosial mengenai luasnya perspektif yang dijumpai dalam bidang ini. Buku ini juga mengakui bahwa upaya mendefinisikan teori sosial dapat menimbulkan kontroversi, terutama karena pengaruh pemikiran posmodern, feminis, dan multikultural yang menyoroti kelemahan dalam pendekatan yang terkesan dogmatis atau berbentuk \"canon\". Dengan demikian, buku ini memberikan gambaran yang lebih realistis dan terbuka terhadap perubahan, kritik, dan reinterpretasi dalam studi teori sosial.