Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan kajian mendalam mengenai konsep aturan dogmatis dalam konteks teori sosial, dengan menekankan bahwa bentuk-bentuk karya teoretis dalam bidang ini tidak bersifat baku atau sakral, melainkan dinamis dan terbuka terhadap interpretasi ulang serta penafsiran baru. Penulis mengupas bahwa teori sosial merupakan bentukan wacana yang terus berkembang, yang terbentuk dari berbagai kontribusi disiplin ilmu seperti sosiologi, ekonomi politik, filsafat, psikoanalisis, dan linguistik, serta pengembangan teori dalam studi feminisme dan budaya. Meskipun teori sosial sering dikritik karena dianggap memiliki kecenderungan Eurosentrisme, seksisme, dan logosentrisme, buku ini menyoroti bahwa bidang ini tetap memiliki naskah dan penulis besar, karya-karya terkemuka, serta analis handal yang memberikan landasan teori. Buku ini tidak hanya mempertimbangkan perspektif teoretis kontemporer yang berkembang sebagai respons terhadap keterbatasan tradisi klasik, tetapi juga mencakup kontribusi analis dan pandangan kritis terhadap gagasan aturan dogmatis itu sendiri. Dengan menyadari adanya permasalahan yang berkaitan dengan gagasan aturan dogmatis, buku ini berupaya untuk memberikan pemahaman yang lebih luas dan lebih kritis terhadap bentuk-bentuk karya teoretis dalam teori sosial, sekaligus menyoroti kompleksitas dan dinamika dalam pemahaman dan penerapan konsep-konsep teoretis tersebut.
Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan kajian mendalam mengenai konsep aturan dogmatis dalam konteks teori sosial, dengan menekankan bahwa bentuk-bentuk karya teoretis dalam bidang ini tidak bersifat baku atau sakral, melainkan dinamis dan terbuka terhadap interpretasi ulang serta penafsiran baru. Penulis mengupas bahwa teori sosial merupakan bentukan wacana yang terus berkembang, yang terbentuk dari berbagai kontribusi disiplin ilmu seperti sosiologi, ekonomi politik, filsafat, psikoanalisis, dan linguistik, serta pengembangan teori dalam studi feminisme dan budaya. Meskipun teori sosial sering dikritik karena dianggap memiliki kecenderungan Eurosentrisme, seksisme, dan logosentrisme, buku ini menyoroti bahwa bidang ini tetap memiliki naskah dan penulis besar, karya-karya terkemuka, serta analis handal yang memberikan landasan teori. Buku ini tidak hanya mempertimbangkan perspektif teoretis kontemporer yang berkembang sebagai respons terhadap keterbatasan tradisi klasik, tetapi juga mencakup kontribusi analis dan pandangan kritis terhadap gagasan aturan dogmatis itu sendiri. Dengan menyadari adanya permasalahan yang berkaitan dengan gagasan aturan dogmatis, buku ini berupaya untuk memberikan pemahaman yang lebih luas dan lebih kritis terhadap bentuk-bentuk karya teoretis dalam teori sosial, sekaligus menyoroti kompleksitas dan dinamika dalam pemahaman dan penerapan konsep-konsep teoretis tersebut.