Sinopsis Buku "Separuh Qadar" Buku ini adalah kumpulan puisi yang menggambarkan perjalanan batin, keindahan, dan kehangatan dalam pertemuan yang singkat namun mendalam. Dalam setiap baris puisi, tersembunyi cerita tentang kebersamaan, rindu, dan harapan yang mengalir lembut seperti ombak di tepi pantai. Penulis menggambarkan bagaimana kehadiran seseorang mampu membawa bahagia, menyimpan kenangan yang tak terlupakan, serta mengingatkan kita akan pentingnya untuk terus bermimpi meskipun hidup penuh dengan perpisahan. Buku ini juga mencerminkan perjalanan pribadi penulis dalam menemukan makna hidup, menghargai kehadiran orang-orang yang mendukungnya, dan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses kreatifnya. Dengan bahasa yang penuh makna dan nuansa emosional, "Separuh Qadar" menjadi buku yang mampu menyentuh hati pembaca, memberikan kesan penyejuk dan kehangatan dalam dunia yang sering kali terasa gelap dan penuh tantangan. Dalam buku ini, penulis juga mengajak pembaca untuk percaya bahwa takdir bisa berubah, dan bahwa setiap pertemuan, meski singkat, bisa menjadi kenangan yang tak terlupakan.
p Perihal kau adalah cerita yang tak pernah selesai aku diskusikan dengan Tuhanku Tokoh utama setiap bait tulisanku Kau begitu berharga Walau pada akhirnya mungkin rasa ini tak terbalas sama Jangan buat aku menerka nerka setidaknya kau jawab penuh percaya agar aku punya alasan bertahan dengan em istiqharah em atau melepas dengan em qanaah em p p em nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp em p p Mencintai dalam diam adalah cara bunuh diri paling elegan Dan aku memilih melakukannya tanpa ragu Untukmu yang masih abu abu Jika kau tak paham abaikan saja Tapi kuharap itu adalah jawaban Biarlah bungkam mengambil alih setiap detik debar menerjemahkan rasa Sampai ketika debar itu tinggal setitik tak mampu lagi berkutik p