Sinopsis Buku: Buku ini mengupas isu-isu penting dalam konteks pendidikan, literasi, dan hubungan internasional yang terjadi di Indonesia. Dalam bab pertama, buku ini menjelaskan pentingnya literasi sebagai tolok ukur kualitas pendidikan suatu negara. Hasil survei literasi yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-60 dunia menjadi bahan diskusi, baik sebagai bad news maupun good news, tergantung pada cara pemerintah menghadapinya. Buku ini juga menjelaskan bahwa literasi tidak hanya terkait dengan kemampuan membaca, tetapi juga dengan akses dan ketersediaan sumber bacaan, seperti buku dan e-book. Selanjutnya, buku ini membahas upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan literasi nasional. Pemerintah, lembaga literasi, dan organisasi masyarakat bekerja sama dalam berbagai program, seperti Duta Baca Indonesia, gerakan literasi sekolah, dan program street library di Bandung. Di tengah perkembangan teknologi, e-book menjadi salah satu sarana penting untuk meningkatkan akses bacaan, terutama dengan adanya peningkatan penggunaan smartphone di Indonesia. Buku ini menekankan pentingnya menyediakan konten yang disesuaikan dengan media digital agar dapat memaksimalkan potensi e-book dalam meningkatkan literasi. Di bagian lain, buku ini juga menyentuh isu geopolitik terkait sengketa wilayah di Laut Cina Selatan, khususnya kasus penangkapan kapal nelayan Cina di perairan Natuna. Buku ini menyoroti perbedaan perspektif antara Indonesia dan Cina dalam menilai status hukum dan keberadaan kapal nelayan di wilayah tersebut, serta bagaimana Indonesia secara konsisten memprotes intervensi negara asing dalam wilayah kedaulatannya. Dengan melibatkan berbagai aspek pendidikan, teknologi, dan hubungan internasional, buku ini memberikan gambaran komprehensif mengenai tantangan dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran akan pentingnya pendidikan di Indonesia.
JAKARTA Indonesia memproteskeras intervensi saat penangkapankapal motor KM Kway Fey 10078asal Cina yang ketahuan menangkapikan secara ilegal di perairan Natuna Indonesia Sabtu lalu Tapi KementerianLuar Negeri Cina mengklaim kapalnelayan mereka beraktivitas normal di ldquo wilayah tangkapan tradisional Cina rdquo
Jumlah Halaman | 52 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-344-651-8 |