Buku yang berada di tangan anda ini adalah buku untuk memenuhi literatur mahasiswa juga untuk khalayak terutama praktisi pendidikan sebagai bahan bacaan dan semakin melengkapi khazanah keilmuan tentang peran yang dimainkan oleh seorang guru dalam hal ini GPAI yang tidak hanya transfer of knowledge tetapi jauh yang lebih penting mengawal moral anak Tahun 2005 UNESCO mencanangkan bahwa pembelajaran harus memenuhi 4 empat pilar Learning to know learning to do learning to be and learning to life together Jadi belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak hanya berhenti pada aspek know Apalagi di era modern era global sekarang ini yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak ada sekat teritorial nyaris tidak ada budaya local yang ada budaya global harus diantisipasi dengan penguatan moral Karena sejatinya seperti kata Azyumardi Azra ilmu pengetahuan dan Teknologi itu tidak bebas nilai harus dikawal dengan moral Dinamika kemajuan kadang juga tidak bisa terhindarkan adanya demoralisasi sekarang ini berita bahwa ada anak sekolah harus DO karena adanya kasus MBA Married by Accident bukan hal yang aneh budaya permisif hedonis kapitalistik mulai menjadi anutan Seks bebas mulai dipragmentasikan secara terbuka melalui media sosial dan tanpa disadari kemudian diadaptasi oleh para remaja kita Sekedar menyebut contoh sangat menarik tulisan Diah Ningrum tentang Kemerosotan Moral di Kalangan Remaja Sebuah Penelitian mengenai Styles dan Pengajaran Adab menurutnya sangat disayangkan dalam proses pencarian jati diri dan menuju pribadi yang mandiri remaja kita terjebak pada persoalan seks bebas kekerasan obat obatan terlarang dan problem psikologis lainnya Terjebak pada pola hidup yang makin permisif terhadap hubungan seks pra nikah hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti pada disertasinya Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UI menunjukkan bahwa dari 100 orang siswa 5 di antaranya pernah melakukan hubungan seks pranikah Survey BKKBN di 33 Provinsi di Indonesia pada tahun 2008 menyebutkan ada sekitar 63 remaja terlibat dalam hubungan seks pranikah dan 21 remaja putri melakukan aborsi Ini menjadi tantangan tersendiri bukan hanya bagi lembaga Pendidikan formal tetapi juga orang tua dan Masyarakat Buku yang berada di tangan anda ini adalah buku untuk memenuhi literatur mahasiswa juga untuk khalayak terutama praktisi pendidikan sebagai bahan bacaan dan semakin melengkapi khazanah keilmuan tentang peran yang dimainkan oleh seorang guru dalam hal ini GPAI yang tidak hanya transfer of knowledge tetapi jauh yang lebih penting mengawal moral ...anak Tahun 2005 UNESCO mencanangkan bahwa pembelajaran harus memenuhi 4 empat pilar Learning to know learning to do learning to be and learning to life together Jadi belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak hanya berhenti pada aspek know Apalagi di era modern era global sekarang ini yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak ada sekat teritorial nyaris tidak ada budaya local yang ada budaya global harus diantisipasi dengan penguatan moral Karena sejatinya seperti kata Azyumardi Azra ilmu pengetahuan dan Teknologi itu tidak bebas nilai harus dikawal dengan moral Dinamika kemajuan kadang juga tidak bisa terhindarkan adanya demoralisasi sekarang ini berita bahwa ada anak sekolah harus DO karena adanya kasus MBA Married by Accident bukan hal yang aneh budaya permisif hedonis kapitalistik mulai menjadi anutan Seks bebas mulai dipragmentasikan secara terbuka melalui media sosial dan tanpa disadari kemudian diadaptasi oleh para remaja kita Sekedar menyebut contoh sangat menarik tulisan Diah Ningrum tentang Kemerosotan Moral di Kalangan Remaja Sebuah Penelitian mengenai Styles dan Pengajaran Adab menurutnya sangat disayangkan dalam proses pencarian jati diri dan menuju pribadi yang mandiri remaja kita terjebak pada persoalan seks bebas kekerasan obat obatan terlarang dan problem psikologis lainnya Terjebak pada pola hidup yang makin permisif terhadap hubungan seks pra nikah hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti pada disertasinya Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UI menunjukkan bahwa dari 100 orang siswa 5 di antaranya pernah melakukan hubungan seks pranikah Survey BKKBN di 33 Provinsi di Indonesia pada tahun 2008 menyebutkan ada sekitar 63 remaja terlibat dalam hubungan seks pranikah dan 21 remaja putri melakukan aborsi Ini menjadi tantangan tersendiri bukan hanya bagi lembaga Pendidikan formal tetapi juga orang tua dan Masyarakat