Kondisi Pancasila yang semakin kalah kencang eksistensinya dibanding teknologi semakin mengundang kekhawatiran Bukan sebab Pancasila yang kurang mutakhir namun intensitasnya yang kian hari kian kurang disoroti menjadi persoalan yang perlu diurungkan Maksudnya warga negara Indonesia sayogyanya lah senantiasa menaruh refleksi tentang ldquo sudah sejauh mana peran Pancasila sebagai aktor pemersatu bangsa rdquo mdash oleh sebab itu meruang diskusikan Pancasila tidak boleh semata mata menjadi topik yang basi alias lekang dimakan zaman di dalamnya pasti akan terdapat fenomena dan atau hal baru yang menjanjikan sebagai wadah multi faham mengenai Pancasila itu sendiri Sedari dulu meja obrolan mengenai Pancasila tak kunjung menemukan titik terangnya yang sehingga mengundang kalangan ahli untuk meramu fikir dan akhirnya nyaris selalu menimbulkan perdebatan Tentu tidak salah jika saat si A si B dan siapa saja memiliki tafsiran Pancasila yang berseberangan namun yang pasti orisinalitas nya disini tidak bisa apabila sampai diobok obok Dari kejadian itu lah sebab mengapa ldquo babak diskusi rdquo Pancasila tidak akan lekang digerus waktu Peran khalayak muda pun seharusnya menjadi perangkat pemikir suatu bangsa yang handal ide ide nya pasti akan sangat mudah diajak berjibaku melawan sisi negatif modernisasi Sejauh keyakinan saya anak muda sangat memiliki kapasitas yang ldquo anti capek rdquo di segala medan medan berfikir berkritis dan beraksi Nuansa berfikir mereka cenderung didominasi oleh kompilasi ide yang terkadang keterlaluan di luar batas Namun boleh boleh saja alias tidak ada salahnya apalagi teruntuk anak muda yang berkesempatan merasakan kursi perguruan tinggi akan justru keterlaluan apabila mereka tidak mencoba memikirkan keberlangsungan nasib negeri ini yang tiada batas Simpulnya buku ini berusaha menggoda kembali kalangan pemikir dan khalayak umum untuk me refresh dan membangun kerangka fikir yang sistematis nan logis mengenai Pancasila Pembaca diharapkan bisa membentuk tafsirannya sendiri tanpa mengubah orisinalitas Pancasila Buku ini mencoba menuntun pembaca dengan proyeksi multi disiplin ilmu nilai etiket aksiologi yang riil dan memuat ilustrasi kasus yang komprehensif sebagai alternatif cocoklogi pembaca Kondisi Pancasila yang semakin kalah kencang eksistensinya dibanding teknologi semakin mengundang kekhawatiran Bukan sebab Pancasila yang kurang mutakhir namun intensitasnya yang kian hari kian kurang disoroti menjadi persoalan yang perlu diurungkan Maksudnya warga negara Indonesia sayogyanya lah senantiasa menaruh refleksi tentang ldquo sudah sejauh mana peran Pancasila sebagai aktor ...pemersatu bangsa rdquo mdash oleh sebab itu meruang diskusikan Pancasila tidak boleh semata mata menjadi topik yang basi alias lekang dimakan zaman di dalamnya pasti akan terdapat fenomena dan atau hal baru yang menjanjikan sebagai wadah multi faham mengenai Pancasila itu sendiri Sedari dulu meja obrolan mengenai Pancasila tak kunjung menemukan titik terangnya yang sehingga mengundang kalangan ahli untuk meramu fikir dan akhirnya nyaris selalu menimbulkan perdebatan Tentu tidak salah jika saat si A si B dan siapa saja memiliki tafsiran Pancasila yang berseberangan namun yang pasti orisinalitas nya disini tidak bisa apabila sampai diobok obok Dari kejadian itu lah sebab mengapa ldquo babak diskusi rdquo Pancasila tidak akan lekang digerus waktu Peran khalayak muda pun seharusnya menjadi perangkat pemikir suatu bangsa yang handal ide ide nya pasti akan sangat mudah diajak berjibaku melawan sisi negatif modernisasi Sejauh keyakinan saya anak muda sangat memiliki kapasitas yang ldquo anti capek rdquo di segala medan medan berfikir berkritis dan beraksi Nuansa berfikir mereka cenderung didominasi oleh kompilasi ide yang terkadang keterlaluan di luar batas Namun boleh boleh saja alias tidak ada salahnya apalagi teruntuk anak muda yang berkesempatan merasakan kursi perguruan tinggi akan justru keterlaluan apabila mereka tidak mencoba memikirkan keberlangsungan nasib negeri ini yang tiada batas Simpulnya buku ini berusaha menggoda kembali kalangan pemikir dan khalayak umum untuk me refresh dan membangun kerangka fikir yang sistematis nan logis mengenai Pancasila Pembaca diharapkan bisa membentuk tafsirannya sendiri tanpa mengubah orisinalitas Pancasila Buku ini mencoba menuntun pembaca dengan proyeksi multi disiplin ilmu nilai etiket aksiologi yang riil dan memuat ilustrasi kasus yang komprehensif sebagai alternatif cocoklogi pembaca