Sinopsis: Buku ini menggambarkan sejarah pemilu yang terlewat dalam perjalanan demokrasi Indonesia pada dasawarsa 1950-an. Penulis, Faishal Hilmy Maulida, dengan mendetail dan menarik, mengisahkan tiga kali pemilihan umum yang diadakan oleh rezim Orde Lama Presiden Sukarno, yaitu pemilihan lokal di Yogyakarta dan Sulawesi tahun 1951 dan 1952, pemilu nasional tahun 1955 yang menunjukkan tingkat partisipasi sangat tinggi (87,65 persen), dan pemilu untuk DPRD tahun 1957 yang berujung pada kemenangan Partai Komunis Indonesia (PKI) di sebagian besar wilayah Jawa. Keberhasilan PKI merebut suara dari Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi ancaman bagi elite politik, terutama perwira senior Angkatan Darat. Buku ini juga menjelaskan bagaimana mobilisasi massa menjadi inti dalam proses pembangunan nasional Indonesia sejak pendirian Boedi Oetomo hingga kontra-reaksi Soeharto dalam Orde Baru. Analisis penulis menunjukkan bahwa kemenangan PKI dalam pemilu 1957 menjadi alasan utama elite politik mengabaikan pemilu nasional dan memilih sistem *Guided Democracy*. Jika pemilu kedua pada akhir dekade 1950-an benar-benar terlaksana, PKI mungkin akan menjadi partai mayoritas di DPR, yang dapat mengubah posisi Presiden Sukarno secara signifikan. Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang peran pemilu dalam membentuk identitas nasional Indonesia dan keterlibatan PKI dalam politik nasional.
Pemilihan Umum dalam Kemelut Politik Indonesia Tahun 1950 an
Jumlah Halaman | 205 |
---|---|
Kategori | Sejarah |
Penerbit | Media Pressindo |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-7254-42-3 |
eISBN | Proses |