Logo Bacabuku
Secangkir rindu : fiksi adalah anak kandung realita

Secangkir rindu : fiksi adalah anak kandung realita

Yudi Ariyanto
Ebook

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Buku ini adalah kumpulan cerita pendek yang penuh makna dan emosi, yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia melalui lensa yang puitis dan mendalam. Dalam buku ini, penulis menghadirkan berbagai cerita yang menggambarkan perasaan, kecemasan, harapan, serta kegundahan, yang terkadang diiringi oleh pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang cinta, kehilangan, dan makna hidup. Cerita-cerita ini tidak hanya mengeksplorasi hubungan manusia dengan diri sendiri, tetapi juga dengan orang lain, alam, dan waktu. Dari cerita seperti *“NGUNGUN”*, *“Mencarimu”*, hingga *“Terima Kasih Sudah Mampir”*, penulis membawa pembaca ke dalam dunia emosi yang tulus dan jujur. Terdapat pula cerita yang menggambarkan kecemasan dan kebingungan dalam hubungan, seperti dalam *“Jebakan Patah Hati”* dan *“Cinta Keduanya”*, yang menggambarkan kompleksitas perasaan manusia. Selain itu, cerita seperti *“Roman Stensilan”* dan *“Yang Lebih Manis dari Kau”* menunjukkan perjalanan emosional dan refleksi diri yang dalam. Buku ini juga mengandung refleksi pribadi dan pengalaman hidup yang diangkat dalam bentuk puisi dan cerita pendek, seperti dalam *“Tuhan yang bernama perempuan”*, yang menyampaikan keindahan dan keberagaman dalam perasaan manusia. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, buku ini berusaha mengajak pembaca untuk merenung, merasakan, dan menghayati keindahan dalam kehidupan sehari-hari. Keseluruhan buku ini adalah bukti dari kecintaan penulis terhadap bahasa, kehidupan, dan manusia, serta keinginan untuk berbagi pengalaman dan emosi yang tersembunyi melalui tulisan. Buku ini adalah pengabdian penulis terhadap keindahan, cinta, dan kejujuran dalam menulis.

Sinopsis ebook

Sinopsis Buku: Buku ini adalah kumpulan cerita pendek yang penuh makna dan emosi, yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia melalui lensa yang puitis dan mendalam. Dalam buku ini, penulis menghadirkan berbagai cerita yang menggambarkan perasaan, kecemasan, harapan, serta kegundahan, yang terkadang diiringi oleh pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang cinta, kehilangan, dan makna hidup. Cerita-cerita ini tidak hanya mengeksplorasi hubungan manusia dengan diri sendiri, tetapi juga dengan orang lain, alam, dan waktu. Dari cerita seperti *“NGUNGUN”*, *“Mencarimu”*, hingga *“Terima Kasih Sudah Mampir”*, penulis membawa pembaca ke dalam dunia emosi yang tulus dan jujur. Terdapat pula cerita yang menggambarkan kecemasan dan kebingungan dalam hubungan, seperti dalam *“Jebakan Patah Hati”* dan *“Cinta Keduanya”*, yang menggambarkan kompleksitas perasaan manusia. Selain itu, cerita seperti *“Roman Stensilan”* dan *“Yang Lebih Manis dari Kau”* menunjukkan perjalanan emosional dan refleksi diri yang dalam. Buku ini juga mengandung refleksi pribadi dan pengalaman hidup yang diangkat dalam bentuk puisi dan cerita pendek, seperti dalam *“Tuhan yang bernama perempuan”*, yang menyampaikan keindahan dan keberagaman dalam perasaan manusia. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, buku ini berusaha mengajak pembaca untuk merenung, merasakan, dan menghayati keindahan dalam kehidupan sehari-hari. Keseluruhan buku ini adalah bukti dari kecintaan penulis terhadap bahasa, kehidupan, dan manusia, serta keinginan untuk berbagi pengalaman dan emosi yang tersembunyi melalui tulisan. Buku ini adalah pengabdian penulis terhadap keindahan, cinta, dan kejujuran dalam menulis.

Detail Buku

Jumlah Halaman 182
Kategori Umum
Penerbit CV JEJAK
Tahun Terbit 2019
ISBN 978-602-474-656-8
eISBN 978-602-474-657-5
Secangkir rindu : fiksi adalah anak kandung realita

Secangkir rindu : fiksi adalah anak kandung realita

Yudi Ariyanto