Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kisah kehidupan para transmigran yang berpindah ke daerah yang jauh dari kampung halaman mereka. Mengikuti perjalanan mereka, kisah ini mengungkapkan tantangan, kebiasaan, dan perasaan yang mengiringi proses migrasi. Para transmigran ini, yang kebanyakan berasal dari kota kecamatan, membawa keluarga mereka ke tempat baru yang jauh, dengan harapan menemukan kehidupan yang lebih baik. Namun, di tengah perjalanan mereka, mereka menghadapi berbagai perubahan: dari lingkungan yang asing, fasilitas yang belum lengkap, hingga kebiasaan hidup yang perlu diadaptasi. Salah satu hal yang menarik dalam kisah ini adalah kehidupan para transmigran yang terbiasa dengan kebersihan dan kenyamanan yang sederhana. Mereka membangun rumah-rumah yang sederhana, namun terkesan unik karena arsitektur yang berbeda dari rumah adat Bugis yang mereka tinggali sebelumnya. Meski memiliki keunikan sendiri, mereka tetap menjaga kearifan lokal dan kebiasaan yang melekat dalam budaya mereka. Kisah ini juga menggambarkan perasaan keraguan, ketakutan, dan harapan yang terus mengiringi kehidupan mereka. Ada kecemasan terhadap masa depan, ada keinginan untuk kembali ke tempat asal, dan ada juga kekuatan untuk bertahan dan berkembang di lingkungan baru. Dalam setiap hal, kisah ini menyajikan gambaran kehidupan yang penuh makna, dengan nuansa kehidupan yang sederhana namun penuh tantangan, serta kekuatan mental dan spiritual yang tak tergoyahkan.
Sayat Sayat Sunyi seperti lorong waktu yang mengembalikan saya ke perkampungan Bugis puluhan tahun silam Sunyinya benar benar menyayat Dr Nunding Ram M Ed Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Tungke mengajariku tegar Malik mengajariku setia dan Daeng Gegge mengajariku bagaimana menyikapi luka Intan Deprian Guru SMKN 1 Painan Sumatra Barat Saya jatuh cinta dengan tulisan tulisan Gegge Mappangewa sejak di Aneka Yess dulu Alur dan bahasanya membuai Jika diibaratkan musik karyanya saya kategorikan musik klasik Stephanie Aryanti Penulis dan mantan Redaktur Fiksi Majalah Aneka Yess Pastikan stok air matamu cukup sebelum menikmati novel ini Kamu akan terperangkap dalam sunyi yang menyayat dan ahhh membayangkannya saja perih apalagi harus terseret ke dalamnya Nur ain IRT paling kece Gorontalo Setelah melukaiku di Sabda Luka Daeng Gegge kembali menyayatku di Sayat Sayat Sunyi Saya tidak terima Muthi Masfu ah penyiar radio dan trainer menggambar Bontang Kaltim
Jumlah Halaman | 344 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | Indiva Media Kreasi |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-602-5701-05-4 |
eISBN | 978-602-495-135-1 |