Sinopsis Buku: Buku ini adalah sebuah autobiografi yang menggambarkan perjalanan hidup penulis dari masa kanak-kanak hingga usia tua, yang penuh dengan dinamika dan perasaan. Buku ini tidak hanya mengisahkan kehidupan penulis secara kronologis, tetapi juga mengeksplorasi berbagai aspek penting dalam kehidupan manusia, seperti penderitaan, pilihan hidup, memaknai kehidupan, harapan, dan pencarian akan Tuhan. Penulis berusaha menunjukkan bagaimana proses penuaan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, serta bagaimana pengalaman pribadi dapat menjadi sumber pembelajaran bagi pembaca lain. Dalam buku ini, penulis juga menyampaikan nasehat dan refleksi filosofis tentang kehidupan, termasuk pentingnya berdzikir, mendengar, melihat, dan berfikir untuk mendapatkan hikmat. Buku ini merupakan upaya penulis untuk berbagi pengalaman hidupnya sebagai bahan renungan dan referensi bagi pembaca dalam mengisi riwayat hidup mereka dengan makna yang lebih dalam.
Buku ini merupakan sebuah autobiografi riwayat hidup penulis yang terekam dengan lengkap sejak kecil sampai kakek kakek Di dalamnya meskipun diceritakan tentang hal ikhwal penulis namun semuanya dimaksudkan untuk menjadi jalan masuk pada pembebasan filosofis hidup yang namyak mengandung hikmah Penulis mengungkap bahwa kesulitan hidup yang dialaminya sewaktu masa kecil adalah merupakan paket tersembunyi dari kenikmatan hidup yang ditaui setelah masa tuanya Pengembaraan seorang Profesor Sang Profesor dalam mencari penciptanya Tuhan adalah merupakan hikmah kerohanian yang tidak akan pernah idapat dalam pustaka ilmiah sains namun tak dapat dielakan peranannya dalam mengatur dinamika kehidupan seseorang Hal ini terungkap dengan jelas dalam buku ini sehingga diakui atau tidak eksistensi Nya maka sama sekali tidak akan pernah menggeser satu incipun peranan Nya dalam diri insani manusia dan alam raya seutuhnya Tuhan tidak memerlukan pengakuan dan tidak membutuhkan penyembahan karena dia adalah zat yang baqa abadi sementara Sang Profesor adalah kefanaan ketiadaan yang kehadirannya diakui dalam kalangan terbatas kampus Maka adanya asimilasi antara yang baqa dan fana akan mengangkat derajat kefanaan menjadi keabadian yang selama ini dicari manusia Perwujudan asimilasi inilah yang menjadi track record perjuangan penulis dalam menyikapi dinamika kehidupannya sehingga kesulitan menjadi kesenangan hinaan dan ejekan manusia menjadi pujian sementara pujian menjadi ujian Semoga Allah Ridho