Sinopsis Buku: Di tengah kehidupan yang penuh perih dan keterpurukan, kisah tentang Syeh Abbas dan para penduduk desa yang terjebak dalam penderitaan menjadi cerminan dari keadilan yang tidak tercapai dan kelemahan manusia dalam menghadapi penderitaan. Syeh Abbas, seorang tokoh yang dihormati, menjadi simbol dari kekuatan, kebijaksanaan, dan keadilan yang seharusnya menjadi penjaga kehidupan manusia. Namun, keberadaannya justru semakin memperdalam ketidakadilan yang menghantui para petani miskin yang hidup dalam kesengsaraan, memanen hasil usaha mereka, namun tetap saja mengalami kelaparan dan kehancuran. Dalam musim dingin yang datang membawa kematian dan kesedihan, para petani miskin berusaha bertahan hidup dengan menggantungkan harapan pada Syeh Abbas. Mereka datang kepadanya dengan memohon, mengingatkan masa lalu yang penuh kesedihan, dan memohon untuk diberi makanan sederhana. Syeh Abbas, dengan kebijaksanaan dan kekuatan hatinya, menerima permintaan mereka, meski ia tahu bahwa sekeping uang yang diberikan akan menjadi dua keping, dan setakar gandum akan menjadi lebih banyak. Ini menjadi simbol dari kekuatan spiritual dan kebijaksanaan yang mampu mengubah keadaan, meski dalam konteks penderitaan yang tidak pernah berakhir. Buku ini menggambarkan perjalanan manusia dalam mempertahankan keadilan, kebijaksanaan, dan kepedulian terhadap sesama, dalam tengah keterpurukan dan kesedihan yang menghantui kehidupan mereka. Dengan bahasa yang penuh makna dan alur cerita yang mendalam, buku ini menjadi pengingat akan pentingnya keadilan, kebijaksanaan, dan kepedulian dalam kehidupan manusia.
SI ANAK KUFUR vi 1 Bagian Pertama Pada sebuah desa terpencil di bagian utara Lebanon hiduplah Syeh Abbas yang terkenal sebagai seorang ningrat oleh masyarakatnya Rumahnya megah bagaikan istana tegak di antara gubuk gubuk orangorang miskin bak raksasa perkasa yang menjulang di tengah orang orang yang kurus kering kelaparan Ia hidup dengan penuh kemewahan sementara orang orang itu bergulat hanya sekedar mencari makan Mereka semua menghormati Syeh Abbas dan membungkuk tatkala berbicara kepadanya seakan akan ia memiliki kekuatan yang dapat mengendalikan Kemarahannya membuat mereka gemetar bagaikan dedaunan di rumah kering dihempas angin Tatkala hendak menampar wajah orang maka Kahlil Gibran Sang Pemberontak
Jumlah Halaman | 93 |
---|---|
Kategori | Bahasa Dan Sastra |
Penerbit | Elmatera |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 978-602-6549-52-5 |
eISBN |