Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam meningkatkan minat baca dan kualitas literasi di Indonesia. Dalam konteks global, Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN dalam indikator literasi, yang menunjukkan tantangan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan akses terhadap sumber bacaan. Meskipun hasil survei tersebut bisa dianggap sebagai *bad news*, ia juga memberikan peluang untuk respons positif dan inisiatif kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi pegiat literasi, dan perusahaan seperti PT Pos Indonesia yang mengadakan program pengiriman buku gratis setiap tanggal 17. Buku ini juga menyebutkan peran penting dari teknologi digital dalam mengakses bahan bacaan, terutama melalui e-book dan smartphone yang semakin populer di Indonesia. Dengan adanya akses yang lebih mudah, literasi bisa ditingkatkan melalui berbagai inisiatif seperti gerakan literasi sekolah, program street library di Bandung, serta keberadaan e-book ringan yang tersedia untuk hiburan dan edukasi. Selain itu, buku ini juga menyentuh aspek hukum terkait hak cipta, termasuk sanksi pidana bagi pelaku pelanggaran hak ekonomi pencipta. Dengan berbagai upaya yang dijelaskan, buku ini memberikan gambaran komprehensif tentang pentingnya literasi dalam konteks pendidikan, budaya, dan teknologi di Indonesia.
Perjanjian restrukturisasi utang Grup Tuban Petro lebih menguntungkan Honggo Pemerintah Pertamina dan BP Migas harus menjamin pasokan bahan baku dan membeli produk anak usaha Tuban Petro Modelnya mirip restrukturisasi versi BPPN yang gagal
Jumlah Halaman | 61 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-344-798-0 |