Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kehidupan sehari-hari dalam sebuah rumah bergaya Belanda yang berusia tua, terletak di tengah kota Yogyakarta yang kaya akan sejarah dan budaya. Di dalam rumah tersebut, terdapat keluarga sederhana yang hidup dalam kehangatan dan keharmonisan, meski tak bebas dari tantangan kehidupan. Seorang ibu, Bu Kusuma, yang dikenal sebagai "mama" oleh keempat putrinya, menghabiskan malam hari dalam keheningan dan kecemasan, terutama ketika mendengar tawa dan gurauan dari keluarga yang terdengar dari ruang tamu. Di sisi lain, ada seorang gadis kecil yang menunggu dan memperhatikan keadaan ibunya. Latar belakang cerita juga menggambarkan suasana Yogyakarta yang merupakan perpaduan antara masa lalu dan masa kini. Kota yang kaya akan tradisi, sejarah, dan budaya, tetap beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan modernisasi. Di antara pemandangan yang menarik adalah kota yang berisi bangunan bersejarah, pasar tradisional, dan kehidupan sehari-hari yang penuh kehangatan. Penulis menggambarkan atmosfer kota dengan pemandangan alam, suasana kota yang ramai, dan kehidupan sehari-hari yang penuh makna. Buku ini menawarkan pengalaman membaca yang hangat dan penuh makna, dengan narasi yang menggambarkan kehidupan keluarga, keindahan alam, dan keunikan budaya Yogyakarta yang menjadi latar belakang cerita.
Karena mawar itu berduri maka ia mampu menjaga keindahan kuntum kuntumnya Tetapi Mawar gadis tomboy sekaligus jago karate yang senang mendaki gunung ini tak hanya dituntut menjaga dirinya sendiri Ia harus mengembalikan kehormatan keluarganya yang tercabik cabik Ketika Cempaka Sang Kakak nan cantik dan menjadi idola semua pria bermaksud menggugurkan bayi dari hasil hubungan di luar nikahnya Mawar menentang keras Ketika si bayi akhirnya lahir dan Cempaka mencampakkannya Mawar pun merawat Yasmin si bayi itu Ia rela orang orang mengira bahwa Yasmin adalah anaknya padahal ia tak bersuami sementara Cempaka melenggang dalam karirnya tanpa ada yang mencurigai asal usulnya Ketika sang ibu terjebak dalam lilitan hutang yang membuat rumah mereka disita dan mereka semua harus pergi dari rumah antik peninggalan almarhum ayah mereka Mawar pun memimpin kebangkitan keluarga dengan bersusah payah mencari nafkah Bahkan Mawar pula yang berjuang keras membiayai kuliah Melati adiknya yang bungsu di Fakultas Kedokteran sementara kuliahnya sendiri terlantar karena sibuk bekerja Bagaimana jika semua pengorbanan itu seperti tak mendapatkan balasan Saat Cempaka yang telah menjadi selebritis terkenal dan memiliki suami yang kaya raya mendadak bermaksud merebut Yasmin hanya untuk membuktikan kepada keluarga suaminya yang terhormat itu bahwa ia tidak mandul Saat Melati dipersunting oleh seorang dokter yang shalih dan tampan dan meminta izin kepadanya untuk menikah sementara Mawar yang membiayai kuliahnya tak juga dipersunting seorang lelaki Mawar yang perawan tua kuliahnya kedodoran dan kotor karena mengurusi peternakan ayam yang menyunggi perekonomian keluarga seakan tak memikat para lelaki Ada banyak hal manis yang begitu sulit untuk diwujudkan Salah satunya adalah keikhlasan Mawar dalam novel ini mengajari kita untuk tak terlalu sering mengumbar air mata Ia tetap tersenyum meskipun seringkali tekanan demi tekanan membuat jiwanya hancur berkeping keping
Jumlah Halaman | 120 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | Indiva Media Kreasi |
Tahun Terbit | 2012 |
ISBN | 978-602-8277-46-4 |
eISBN | 978-602-495-148-1 |