Sinopsis Buku: Buku *Revolusi Mental* karya Dedi Mahardi adalah sebuah karya yang menyajikan gambaran jelas mengenai permasalahan-permasalahan perilaku masyarakat Indonesia saat ini, yang berakar pada kebiasaan buruk dan kurangnya kesadaran akan integritas, etika, dan nilai-nilai nasional. Buku ini tidak hanya mengungkapkan fenomena sosial yang menyedihkan, seperti korupsi, mencontek, keributan dalam antrian, dan penerimaan suap, tetapi juga memberikan saran-saran praktis dan terukur untuk memperbaiki perilaku tersebut. Penulis menekankan bahwa perubahan harus dimulai dari dalam diri setiap individu, melalui proses sadari, introspeksi, pelajari, dan teladani. Dengan pendekatan ini, buku ini menjadi panduan untuk membangun karakter yang berintegritas, berdaya saing, dan berkarakter, yang merupakan kunci menuju keberhasilan pembangunan bangsa. *Revolusi Mental* juga menggambarkan visi pembangunan yang relevan dengan agenda Nawacita Bung Karno dan kebijakan presiden Joko Widodo, serta mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama mengubah cara pandang, sikap, dan perilaku demi kemajuan dan kemandirian Indonesia. Buku ini diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pemuda Indonesia untuk menjadi bagian dari generasi yang maju, tangguh, dan sejajar dengan bangsa-bangsa besar di dunia.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya yang pertama kali secara resmi dikumandangkan pada kongres pemuda Indonesia pertama tanggal 28 Oktober tahun 1928 Syair lagu yang dimulai dengan bangunlah jiwanya barulah bangunlah badannya sangat menggugah jiwa dan sering membuat bulu roma berdiri mendengar atau menyanyikannya Bangunlah jiwanya artinya bangun mental etika dan budaya sedangkan bangunlah badannya artinya fisik dan infrastruktur yang proses membangunnya lebih mudah Lalu dilanjutkan dengan program Nawacita Bung Karno yang berisi berdaulat dalam politik berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya Namun setelah era reformasi patriotisme sebagian besar masyarakat ikut luntur oleh euforia kebebasan dan demokrasi Sehingga jangankan berdaulat dalam politik menyanyikan lagu Indonesia Raya saja tidak lagi dianggap penting lagi oleh sebagian anak bangsa ini sehingga ada menteri yang tidak hafal lagu Indonesia Raya Pernah bangsa ini menaruh harapan besar dengan munculnya beberapa Orang tokoh muda namun sayang hanya sebentar berkiprah mereka sudah terkena kasus korupsi Dengan kejadian ini usulan potong satu generasi jadi tidak sesuai atau sudah terbantahkan untuk perbaikan
Jumlah Halaman | 241 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Khalifah Mediatama |
Tahun Terbit | 2017 |
ISBN | 978-602-6323-58-3 |
eISBN | 978-623-7998-48-8 |