Sinopsis: Di tengah perang kemerdekaan yang penuh lika-liku, cerita *Republik Jungkir Balik* mengikuti perjalanan hidup Kartijo, seorang anak muda yang lahir dan tumbuh di Kampung Jagasuran, dekat Kota Surakarta. Dengan latar belakang keluarga yang sederhana, Kartijo menghadapi tantangan hidup yang tidak mudah. Ia dibesarkan oleh ibunya, seorang bangsawan "ndara buyut" yang memiliki hubungan istimewa dengan keluarga kerajaan. Meski memiliki kehidupan yang berbeda dengan bangsawan Solo, Kartijo tetap merasa terikat oleh kecintaannya pada ibu dan keinginan untuk mengejar pendidikan serta kemandirian. Kartijo mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di Malang, di mana ia belajar bahasa Belanda, bahasa Jawa, dan ilmu teknik radio. Dengan semangat belajar yang tinggi, ia berhasil menyelesaikan pendidikan MULO dan kursus radio di Surabaya. Setelah lulus, ia memulai pekerjaan sebagai montir radio di sebuah bengkel milik Belanda, yang memberinya kesempatan untuk berkembang dalam bidang teknologi dan ekonomi. Selama bekerja, ia juga mengembangkan hubungan dengan keluarga dan masyarakat sekitar, termasuk dengan ibunya yang tetap menjadi sumber dukungan dan kekuatan bagi hidupnya. Dalam perjalanan hidupnya, Kartijo mengalami perubahan mental, sosial, dan budaya. Ia mulai memahami bahwa kehidupan tidak hanya tentang uang dan pendidikan, tetapi juga tentang tanggung jawab, kejujuran, dan nilai-nilai kebangsaan. Cerita ini menampilkan perubahan pribadi Kartijo dari seorang anak yang masih tergantung pada orang tua menjadi seorang remaja yang mulai mengerti arti kemandirian dan tanggung jawab sebagai warga negara. *Republik Jungkir Balik* adalah kisah tentang perjuangan, pertumbuhan, dan identitas, yang diwarnai oleh perang kemerdekaan sebagai latar belakang. Buku ini menggambarkan pergeseran nilai, kehidupan sehari-hari, dan peran individu dalam masyarakat yang sedang berubah, sekaligus menggambarkan peran penting ibu dalam membentuk karakter anak-anaknya.
Sebuah Novel Berlatar Belakang Perang Kemerdekaan Surabaya tahun 1645 Diperkirakan lebih dari 100 000 penduduk terpaksa mengungsi ke luar kota Kebanyakan hanya dengan pakaian yang melekat di tubuh karena dalam situasi kepanikan mereka tidak sempat memikirkan untuk membawa harta benda Kesengsaraan yang diderita oleh pengungsi tersebut berlanjut selama berbulan bulan sebelum mereka berani kembali ke kota yang hancur Keluarga Kartidjo merupakan salah satu dari beribu ribu keluarga yang ikut dalam konflik kehidupan yang pelik Senasib sepenanggungan mereka berjuang mempertahankan hidup Seiring dengan beranjak dewasanya anak anak Kartidjo ditangkapnya Saputra oleh Belanda sehingga Sumini yang cantik dan menarik rela menjadi pelayan nafsu sinyo sinyo penjara Herenstraat Pergolakan antara nilai nurani dengan kemanusiaan mampu diolah secara apik oleh Suparto Brata dalam novel ini Perjuangan manusia untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidup atau memilih menyerah karena memegang teguh nilai nilai kebenaran nurani Ya negri ini memang telah Jungkir Balik Di mana ukuran mengenai kebenaran atau kekeliruan menjadi sangat relatif kedudukannya bagaimana Kartidjo menjalankan hidupnya Dan pilihan pilihan apa yang diambilnya