Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan kisah sukses Asep Kurnia, seorang pengusaha yang memulai bisnis dari benih herba impor seperti rosmari, oregano, dan time. Dengan tekad dan kreativitas, Asep berhasil mengembangkan usaha budidaya herba kering yang berkualitas tinggi, dengan fokus pada pengeringan alami untuk menjaga aroma, warna, dan kandungan zat aktif. Produknya yang dikemas dalam stoples plastik berbobot 25 gram, dikenal dengan merek Herbcik, berhasil memasok pasar ritel modern, restoran, dan hotel di Kota Bandung, dengan omzet hingga Rp40 juta per bulan. Selain itu, Asep juga bermitra dengan para petani untuk memperluas produksi, dengan menanam herba secara tumpang sari dan organik di lahan seluas 5 hektare. Banyak herba yang dihasilkan memiliki sertifikat organik, seperti daun poko Mentha sp, telang Clitoria ternatea, dan rosela Hibiscus sabdariffa. Asep juga membuka Warung Langit sebagai konsep agrowisata, di mana pengunjung dapat memetik dan menikmati herba segar langsung dari kebun. Warung ini juga menyediakan wisata edukasi pertanian organik dan bekerja sama dengan Asosiasi Chef Indonesia (ICA) untuk memasok herba kering ke seluruh Indonesia. Buku ini menjelaskan potensi rempah sebagai sumber rupiah yang menjanjikan, serta bagaimana bisnis rempah dapat dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin besar. Buku ini menawarkan inspirasi bagi pelaku usaha dan masyarakat yang ingin memanfaatkan potensi rempah sebagai komoditas bernilai tinggi.
Rumah Teh Sila menggunakan bahan racikan antara lain serai melati mawar merah kayu secang kapulaga dan berbagai bahan lain Rempah rempah itu membuat nilai jual teh semakin tinggi Kebutuhan rempah remah pun terkatrol Rempah rempah boleh jadi sumber rupiah yang menjanjikan Komoditas yang identik dengan bumbu dapur itu menarik perhatian pelaku bisnis Simak uraian tentang bisnis rempah selengkapnya dalam buku ini
Jumlah Halaman | 34 |
---|---|
Kategori | Kesehatan |
Penerbit | Trubus Swadaya |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-280-920-8 |